Hak Cipta, Dilindungi Oleh Allah SWT. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Embun

Ilmu Untuk Diamalkan
Setelah saya memperhatikan, hanya sedikit para ulama dan kalangan terpelajar yang mempunyai kesungguhan. Di antara tanda kesungguhan adalah mencari ilmu untuk beramal, sementara kebanyakan dari mereka menjadikan ilmu hanyalah sebagai alat untuk mencari pekerjaan dan mengejar kedudukan. Mereka berbondong-bondong mencari ilmu agar diangkat menjadi hakim atau hanya ingin membuat dirinya sekadar berbeda dari orang lain dan merasa cukup dengan hal itu. (Imam Ibnu al-Jauzy).

Ilmu yang Bermanfaat
Marilah kita memohon kepada Allah ilmu yang bermanfaat untuk kita, karena itulah sumber pengetahuan yang baik. Tatkala kita memiliki ilmu yang berguna, kita pasti mengenal Allah dengan cara yang benar dan kita akan tergerak untuk bekerja sesuai dengan syariat-syariat-Nya dan dengan cara yang diridhai-Nya. Kita pun akan senantiasa dituntun kepada jalan keikhlasan. Asal-muasal segala sesuatu adalah ilmu, dan ilmu yang paling bermanfaat adalah melihat/ membaca perjalanan hidup Rasulullah dan para sahabatnya. Allah berfirman, "Mereka adalah orang-orang yang Allah beri petunjuk, maka ikutilah jejak hidayah mereka." (QS. al-An’am [6]: 90). (Imam Ibnu al-Jauzy)

Instrospeksi Diri
Kekurangan dan kelebihan seseorang akan tampak jika kita terus-menerus menginstropeksi diri. (Imam Ibnu al-Jauzy)

Imam Ibnul Qayyim pernah membahas firman Allah Swt. yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa melihat apa yang ia lakukan untuk hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan." (QS. Al-Hasyr: 18). Imam Ibnul Qayyim mengatakan, bahwa perintah Allah dalam ayat tersebut mengandung anjuran kepada setiap orang untuk dua hal. Pertama, mengevaluasi diri masing-masing. Dan kedua, melihat dan menghitung apakah perbekalan yang telah ia persiapkan di dunia sudah cukup saat ia bertemu dengan Allah atau belum.

Jangan Berputus Asa
Janganlah berputus asa karena ia bukan akhlak kaum muslimin. Hakikat hari ini adalah impian hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan hari esok. Kesempatan masih luas dan unsur-unsur kebaikan masih kuat dan besar dalam jiwa kalian yang mukmin, meskipun tertutupi oleh berbagai fenomena kerusakan. Yang lemah tidak selamanya lemah, dan yang kuat tidak selamanya menjadi kuat. (Imam Hasan al-Banna)

Jiwa yang Senantiasa Sadar dan Waspada
Andaikata jiwa terus sadar dan waspada, maka ia akan terus melakukan yang terbaik. Jika tidak, maka ia akan terjebak pada perasaan bangga, ketakaburan, dan sikap meremehkan orang-orang lain. Akhirnya, ia akan berkata, "Aku telah memiliki segalanya, aku berhak untuk berbuat apa saja!" Orang seperti itu akan membiarkan hawa nafsunya terjun ke dalam dosa-dosanya. Padahal, kalau saja ia berdiri di pantai kerendahan hati dan jiwa pengabdian pada Allah, akan selamatlah ia. (Imam Ibnu al-Jauzy).

Kebijaksanaan Orang-Orang Bijak
Di antara kebijaksanaan orang yang bijak, hendaknya ia memberi keleluasaan hukum kepada temannya, sedang untuk dirinya memilih hukum yang sempit. Sebab, keleluasaan bagi mereka sebagai bentuk penyertaan ilmu. Sedangkan penyempitan untuk dirinya sendiri sebagai aturan wara’. (Imam Ruwaym bin Ahmad)

Kendala yang Dihadapi Orang yang Menuju Allah
Kendala pertama yang dihadapi oleh orang yang menuju Allah adalah kendala ilmu (Imam al-Ghazali)

Keberanian
Keberanian yang terpuji adalah didasari ilmu dan perhitungan, bukan tatawwur (nekat dan ngawur). Karena itu, orang yang kuat dan perkasa adalah orang yang mampu mengendalikan diri ketika marah hingga dapat melakukan yang mengandung kemaslahatan dan meninggalkan yang tidak mengandung maslahat. Sedangkan orang yang emosional bukanlah pemberani dan juga bukan orang kuat. (Imam Ibnu Taimiyah)

Kemenangan
Sesungguhnya sebuah pemikiran (fikrah) akan menang bila keimanan padanya kuat, keikhlasan untuk memperjuangkannya terpenuhi, semangat untuk menegakkannya bertambah, dan kesiapan untuk berkorban dan beramal untuk merealisasikannya selalu tersedia. (Imam Hasan al-Banna)

Kekuatan Niat dan Motivasi
Jika seseorang datang ke sebuah majelis, hendaknya ia hadir bukan karena lapar, tetapi atas niat dan motivasi yang baik dan harus melupakan niatan-niatan duniawi. Saat itulah hatinya dapat menerima nasehat-nasehat, sehingga ia sadar atas apa yang pernah diperbuatnya dan tertarik untuk melakukan apa yang diketahuinya baik. Ia akan bangkit di atas perahu makrifat-nya. Saat itulah hati mulai sadar atas perbuatan-perbuatan buruk yang pernah dilakukannya, sehingga ia menyesal dan keingintahuannya semakin bertambah besar. (Imam Ibnu al-Jauzy)
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kata-kata Mutiara

” Pahlawan sejati adalah orang yang dapat memanfaatkan setiap momentum kepahlawanan “(Anis Matta)
” Barang siapa yang tidak menyibukan diri dalam kebaikan niscaya ia akan disibukan dalam keburukan “
” Kegagalan adalah jalan menuju kebesaran “
” Kreatifitas, kegigihan dan keuletan dalam melakukan percepatan diri adalah kunci sukses karya besar orang-orang biasa dalam meluarbiasakan dirinya ” (Solikhin Abu Izzudin, ZERO to HERO)
” Para pemenang berfikir tentang apa yang dapat mereka lakukan, orang yang gagal berfikir terus tentang apa yang tidak dapat mereka dan seharusnya mereka lakukan ” (Trutsco, p.81)
” Barang siapa memelihara ketaatan kepada Allah dimasa muda dan masa kuatnya, maka Allah akan memelihara kekuatannya disaat tua dan saat kekuatannya melemah. Ia akan tetap diberikan kekuatan pendengaran, penglihatan, kemampuan berfikir dan kekuatan akal ” (Ibnu Rajab)
” Rahasia kesuksesan adalah kesiapan menghadapi kesempatan anda, bila ia datang “
” Barang siapa mengenal dirinya maka sungguh dia akan mengenal Tuhannya ” (Ali bin Abi Thalib r.a.)
” Haqaa-iqul yaumi ahlaamul amsi, wa ahlaamul yaumi haqaa-iqul ghadi. Kenyataan hari ini adalam mimpi hari kemarin, dan mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari ” (Hasan Al Banna)
” Manusia dinilai berdasarkan perbuatan mereka. Kebesaran jiwa mereka yang menentukan karya besar mereka memang besar. Di mata orang-orang kerdil, masalah-masalah sepele menjadi besar, bagi yang berjiwa besar masalah-masalah besar terlihat kecil ” (Al Mutanabbi, Gatra. 4 Maret 1995)
” Orang yang melewati satu hari dalam hidupnya tanpa ada satu hak yang ia tunaikan atau suatu fardhu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan, maka ia telah durhaka pada harinya dan menganiaya terhadap dirinya ” (Dr. Yusuf Al Qaradhawi, Al Waktu fi Hayatil Muslim, hal. 13)
” Berapa banyak amal yang remeh menjadi besar gara-gara niat, dan berapa banyak amal yang besar menjadi remeh gara-gara niat.” (Abdullah bin Mubarak)
” Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki sesuatu, tetapi kita akan terlambat jika kita merasa terlambat untuk memperbaiki sesuatu itu.” (Galih Rakasiwi)
” Tahun ibarat pohon, bulan-bulan laksana cabangnya, hari-hari sebagai rantingnya, jam-jam sebagai daunnya dan nafas kita sebagau buahnya. Barang siapa yang nafasnya selalu dalam ketaatan, maka orang itu telah menanam pohon yang baik.” (Ibnul Qayyim, Al Fawaid, hal. 164)
” Visi membuat kita bergairah dengan pemahaman akan sumbangan khas yang dapat kita buat.” (Stephen Re Covey)
” Hari-hari adalah lembaran baru untuk goresan amal perbuatan, jadikanlah hari-harimu sarat dengan amalan yang terbaik, kesempatan itu akan segera lenyap secepat perjalanan awan, dan menunda-nunda pekerjaan adalah tanda orang yang merugi, dan barang siapa bersampan kemalasan, ia akan tenggelam bersamanya.” (Ibnul Jauzy, Al Muhdisy, hlm. 382)
” Siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia abukan merupakan bagian dari mereka ” (Anis Matta)
” Mimpi sebenarnya adalah ruang yang selalu mendahului kenyataan dan tidak ada satu kenyataan yang terbentuk dalam diri seseorang diluar mimpi-mimpinya ” (Anis Matta)
” Misi yang ideal adalah misi yang terkait bagaimana kelak kita akan bertemu dengan Allah swt. Itulah tujuan hidup yang sesungguhnya ” (Anis Matta)
” Kemauan adalah tenaga jiwa. Karena merupakan tenaga jiwa, kemauan tidak dapat berdiri sendiri. Tenaga jiwa akan kuat apabila selalu dipupuk dengan baik seperti halnya tenaga fisik kita. Tenaga fisik kita akan kuat jika dipelihara dan dibangun dengan baik ” (Anis Matta)
” Cinta adalah dorongan yang paling kuat “
” Akar yang paling dalam dari kepribadian seseorang ada pada pikirannya. pikiran itu seperti tanah. Bibit yang anda tanam didalamnya adalah motivasi dan yang tumbuh dari bibit tersebut adalah perilaku. Anda tidak dapat menanam sembarang bibit pada sembarang tanah. Anda harus mengapeling terlebih dahulu tanahnya dan mengetahui tanaman apa yang cocok untuk pikiran seperti itu ” (Anis Matta)
” Orang yang cerdas adalah mereka yang inovatif yang mampu mengelola informasi. Kemampuan inovasi atau mencipta adalah perpaduan antara kemampuan otak, akal dan imajinasi ” (Anis Matta)
” Jika Anda merasa pintar, ketahuilah bahwa Anda akan berhenti pada jalan pengetahuan Anda ” (Anis Matta)
” Ilmu itu seperti bangunan, jika pondasi yang anda bangun hanya cocok untuk membangun bangunan dua lantai, Anda tidak dapat membangun menjadi tiga lantai ” (Anis Matta)
” Jalan keluar tidak selalu berarti mukjizat, tetapi kemampuan menciptakan alternatif ” (Anis Matta)
” Yang membuat kita gagal dalam hidup bukanlah karena faktor otak, tetapi faktor emosi dan akal. Faktor emosi dan akal inilah yang membuat otak dapat bekerja dengan baik ” (Anis Matta)
” Tetaplah berpegang pada iman, tanpa meminta garansi keberhasilan. Inilah tanda kebesaran jiwa seseorang” (Brian Tracy)
” Kegagalan hanyalah kesempatan lain untuk memulai lagi dengan lebih pandai ” (Henry Ford)
” Bukanlah kegagalan itu sendiri menahan Anda, tapi ketakutan akan kegagalanlah yang melumpuhkan Anda ” (Brian Tracy)
” Ada pasang surut dalam keadaan manusia dimana justru terjadi banjir keberuntungan datang ” (William Shakespeare)

“ Orang yang percaya diri mencari alasan untuk berbuat, orang yang tidak percaya diri mencari alas an untuk tidak berbuat ”
“ Tidak ada istilah terlambat bagi orang yang sudah terlambat”

“ Jangan menjadi manusia biasa-biasa saja, tapi jadilah manusia luar biasa”

“ Siapa yang kehilangan semangat berarti kehilangan masa depan”
“ Hindarilah alasanm karena sebagian besar alasan adalah fiktif belaka”
“ Hidup ini adalah pilihan-pilihan, memilih dan gagal lebih baik dari sekedar memilih-milih tanpa melangkah”
“ Kejenuhan muncul ketika kita tidak kreatif”
“Balas dendam itu buruk, kecuali “balas dendam” mengejar ketertinggalan anda”
“ Sukses bukanlah hasil sukses adalah proses menuju keberhasilan”
“ Jangan percaya pada keberuntungan anda, tapi percayalah pada usaha anda”
“ Kunci sukses itu sebenarnya ada 2; percaya diri dan kreatif”
“ Jangan tunggu termotifasi baru berbuat, berbuatlah! Niscaya anda termotifasi”
“ Hidup adalah petualangan yang bertanggungjawab”
“ Agar semangat, mulailah hari anda dengan doa dan keceriaan”
“ Anda tidak akan bahagia jika anda belum mengembangkan potensi yang anda miliki”
“ Orang yang paling gila sesungguhnya adalah orang yang paling meremehkan Tuhannya”
“ Nyaman dalam zona perasaan adalah tipuan, nyaman yang sejati ada pada zona keyakinan”
“ Jika anda ingin melihat Tuhan, kekanglah hawa nafsu anda”
“ Jika hidup anda hanya untuk makan dan bersenang-senang, jangan tersinggung jika ada yang mengatakan anda binatang”
“ Tak ada yang dapat membuat anda kecewa, kecuali diri anda sendiri”
“ Tantangan dan hidup bagaikan 2 sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan.”
“ Tak ada kesuksesan jika tak dapat masuk surga”
“ Jangan terjebak dengan rutinitas, “terjebaklah” pada kreatifitas.”
“ Orang sukses berkata,”Saya lebih baik dari yang saya kira.”Orang yang gagal berkata,”Saya lebih buruk dari yang saya kira.”
“ Warisan berharga untuk anak cucu kita bukanlah harta, tapi nilai-nilai luhur”
“Tidak ada namanya sukses jika anda masuk neraka”
“ Nikmatilah dengan bekerja, bukan bekerjalah dengan nikmat”
“ Jika anda bersaing dengan orang lain, anda akan lelah. Jika anda bersaing dengan diri anda sendiri, anda akan bergairah.”
“ Hilangkan rasa takut dengan cara menghadapinya”
“ Hiduplah dengan cinta, matilah dengan meninggalkan warisan bermakna.”
“ Jika anda ingin mengetahui apakah seseorang itu sukses atau tidak, lihatlah pada akhir hidupnya”
“ Sukses akan dating jika sebelumnya anda yakin akan sukses”
“ Anda tidak dapat menikmati hidup jika anda bertumpu pada hasil, bukan proses.”
“ Tiga hal yang tidak perlu anda ucapkan, walau di dalam hati; saya tidak bisa, saya tidak mau, saya tidak layak.”
“ Andalah yang membatasi kehebatan anda sendiri.”
“ Jika anda ingin hidup seribu tahun, tinggalkan dunia ini dengan warisan yang bermakna.”
“ Sukses bagai pedang bermata dua, dia dapat membuat anda mati mulia atau mati nista.”
“ Jangan menganggap sukses, orang yang hidupnya bertumpu pada penampilan dan gengsi.”
“ Nilai anda sesungguhnya diukur dari kedekatan anda pada Tuhan.”
“ Jika anda ingin sukses, jadilah seperti elang, berani sendirian dan terbang lebih tinggi dari burung lain.”
“ Nurani tak bisa dibohongi, yang bisa dibohongi adalah nafsu.”
“ Lebih baik terlambat memulai dari pada menyesal karena tak pernah memulai.”
“ 90% “saham” kesuksesan dimiliki oleh ketekunan.”
“ Sukses berawal dari keyakinan, dan keraguan awal dari kegagalan.”
“ Bagianmu yang sesungguhnya dari dunia ini adalah yang membuatmu bermanfaat bagi orang lain.”
“ Orang sukses mati untuk hidup, orang gagal hidup untuk mati.”
“ Hak untuk memimpin diberikan pada mereka yang hidupnya sederhana.”
“ Anda adalah “pelayan” bagi orang lain.”
“ Keberadaan anda di dunia ini sesungguhnya untuk melayani bukan untuk dilayani.”
“ Kebahagiaan bukan dating ketika anda menerima, tapi ketika anda memberi.”
“ Anda celaka, jika masih menyimpan sifat egoisme anda.”
“ Resep kebahagiaan sebenarnya adalah banyak memberi, semakin banyak memberi makin bahagia anda.”
“ Kesuksesan anda tergantung dari sejauh mana anda mendisiplinkan diri sendiri.”
“ Ketekunan adalah berfikir besar, melangkah kecil. Bukan berfikir kecil, melangkah besar.”
“ Tekun itu menikmati proses menuju tujuan.”
“ Produktivitas mesin terbatas, produktivitas manusia tak terbatas.”
“ Air yang mengalir lebih baik dari pada air yang diam.”
“ Jika anda yakin sedang memperjuangkan kebenaran, maka anda akan merasa nyaman walau ada dalam kesulitan.”
“ Musuh terbesar anda adalah egoisme dalam diri anda.”
“ Anda tertipu jika anda berjuang untuk membebaskan keinginan anda, bukan untuk membebaskan nurani anda.”
“ Jika ingin betil-betul bebas, takutlah hanya kepada Allah.”
“ Semua kemenangan berasal dari berani memulai.”
“ Kebebasan tanpa sikap bijak akan membuat anda meluncur kejurang kenistaan.”
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bahaya Taklid Buta (Kebodohan

“ Bahaya Taklid Buta (Kebodohan) “Oleh: Abu Hanifah Muhammad Faishal alBantani al-Jawy, dkk
Segala Puji serta Syukur hanya milik Alloh Azza wa Jalla Rabb semesta alam, Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu’Alaihi wa Sallam, Shahabat, Keluarganya dan orang-orang yang tetap mengikuti milahnya sampai akhir zaman
Umat Islam dewasa ini masih saja bertaklid buta sekalipun zaman menuntut untuk tidak jumud (terbelakang) dalam berfikir dan berbuat. Namun ummat masih banyak mengkultus untuk melihat kebenaran mutlak ada di tangan seseorang, seperti Syaikh, Kyai, Ustadz, Guru, Artis, atau sesepuh Masyarakat, tapi dia mengagungkan mereka bukan karena ilmunya, ketika para tokoh itu sedang mengemukakan pendapat, maka itulah yang terbenar, dipegang dan di jadikan rujukkan utama dalam kajian dan pandangan hidup.
Pola pengambilan pedoman pemikiran seperti itu, layaknya membalikkan makna sumber Islam. Ia melihat sumber itu kepada tiga bagian (1) Pendapat manusia/tokoh (2) Penjelasan Sunnah Nabi/Rosululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam, tentang makna firman Alloh Ta’ala (3) Al-Qur’an & As-Sunnah. Ketika ada orang yang menentang pendapat tokoh itu, ia bereaksi untuk membela, bukan melihat benar atau salah pendapat yang merupakan hasil produk pemikiran manusia, bukan dari Alloh dan Rosululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam, serta para Salaf yaitu menurut Istilah Syar’i adalah para Shahabat Rosululloh, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan seluruh umat islam yang mengikuti jejak mereka dengan baik hingga hari kiamat. (Lihat Kitab Mauqifu Ibni Taimiyah Minal Asya’irah: 1/28 Oleh: Al-Allamah Al-Faqih Syaikh DR. Abdullah bin Shalih bin Shalih al-Mahmud Hafidzhahulloh Ta’ala). Tetapi cara ummat tersebut sungguh salah besar, apabila dilihat kepada statemen Rosululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam dalam banyak sabdanya, serta para as-Salafush ash-Shalih yakni Shahabat Rosululloh, tabi’in, tabi’ut tabi’in sesudahnya dan seluruh umat islam yang mengikuti jejak mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Rosululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam ketika hendak mengirim Muadz bin Jabal menjadi Gubernur di Yaman, mengajukan pertanyaan : (1) “ Wahai Muadz, bagaimana kamu mengatur manusia di sana (Yaman) ? “ jawab beliau, “ Aku akan mengatur manusia di sana dengan Al-Qur’an “. (2) “ Apabila tidak kamu temukan dalam Al-Qur’an?” jawab Muadz, “ aku akan mengaturnya dengan As-Sunnah”. (3) “ Apabila tidak kamu temukan dengan As-Sunnah?”, “ Aku akan mengaturnya dengan pendapat (Ijma’) Ulama Salaf”. (4) “ Apabila tidak? “, “ Aku akan mengambil dengan pendapatku sendiri”. “ Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam beliau kemudian menepuk-nepuk bahu Muadz seraya bersabda, “ Kamu benar sekali! “.
Cara mengambil sikap seperti inilah yang benar. Kebenaran mutlak hanya ada dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah juga Ijma’ (kesepakatan) Para as-Salafush ash-Shalih yakni Shahabat Rosululloh, tabi’in, tabi’ut tabi’in sesudahnya bukan Salafiyyun serta bukan dari Firqoh (golongan) tertentu juga Hijbi (Partai) serta pemikiran dan pemahaman yang sesat yang jauh dari Manhaj (Pemahaman) as-Salafush ash-Shalih Ridwanulloh’ Ajmain. Sementara itu pendapat manusia mengandung kebenaran -relatif- yaitu bisa benar dan bisa salah. Serta bila beragumen (mengeluarkan pendapat) dengan pendapat yang salah, tentu membawa petaka yang besar.
Manusia memang diciptakan salah. Rosululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam banyak mengartikan tentang manusia dengan keterbatasannya, antara lain: Tidaklah disebut manusia kecuali dengan sifat lupa (salahnya). Itulah Islam yang murni tidak membenarkan pengkultusan seseorang, apalagi mengangkat sebagai Waliyulloh (Wali Alloh) yang banyak berbuat kejahatan angkara murka di bumi Alloh Ta’ala, Wallohu’ Ta’ala Alam Bish-Showab, Sekian semoga Risalah ini bermanfaat. Dan segala puja dan puji bagi Alloh Robb semesta alam dan shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi wa Sallam dan keluarganya dan para shahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Amien Yaa’ Mujibas Sa’ilin. Nun Walqolami’ Wamaa’ Yasthurun. Barakallohu’ fiik.
Maraji’ : Kitab Kasyfu Al-Haqaaiq Al-Khafiyyah ‘Inda Mudda’i As-Salafiyyah Oleh: Syaikh Kami yang Mulia Al-Allamah Asy-Syaikh Al-Faqih Muhadist Mut’ab bin Suryan Al-‘Ashimi Yahfadzhuhulloh Ta’ala.
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HADIST AHAD ADALAH HUJJAH DALAM AQIDAH DAN LAINNYA

HADIST AHAD ADALAH HUJJAH DALAM AQIDAH DAN LAINNYA
(BANTAHAN TERHADAP HIZBUT TAHRIR)
I. Definisi Hadist Ahad.
Hadist Ahad adalah hadist yang tidak terpenuhi didalamnya syarat-syarat Mutawatir, hadist ahad terbagi menjadi tiga yaitu Mashur, ‘Aziz dan Ghorib. Masyur adalah hadist yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih selama tidak sampai kepada derajat mutawatir.
‘ Aziz adalah hadist yang diriwayatkan oleh dua orang walaupun jumlah itu hanya ditemui pada salah satu tobaqot sanad. Ghorib adalah hadist yang diriwayatkan oleh seorang rowi walaupun hanya dijumpai pada salah satu tobaqot sanad.
II. Hukum Hadist Ahad dan dalil-dalilnya.
Ulama hadist bersepakat akan wajibnya beramal dengan hadist Ahad, kata Ibnu ‘Abdil barr (463H): “ Para ulama dari ahli fiqih dan atsar diseluruh negri bersepakat untuk menerima kabar wahid yang adil dan mewjibkan beramal dengannya, diatas pendapat inilah seluruh fuqoha disetiap masa dari masa sahabat samapai hari ini kecuali khowarij dan sekelompok dari ahli bid’ah yang tidak dianggap khilafnya “. (Attamhiid 1/2).
Kata Alkhothiib albaghdady (463H): “ dan beramal dengan kabar wahid adalah pendapat seluruh tabi’in dan generasi setelahnya dari para fuqoha diseluruh negri sampai zaman ini dan belum sampai kepada kami bahwa salah seorang dari mereka mengingkari tidak juga menentangnya, jadi jelas keyakinan mereka seluruhnya adalah wajibnya menerima (hadist ahad)… “ . (Alkifayah hal.31).
Kata alhafidz Ibnu Hajar (852H): “ Para ulama bersepakat akan wajibnya beramal dengan setiap yang sah dari kabar walaupun tidak dikelurakan oleh Bukhari dan Muslim (dalam shahih mereka) “. (Nuzhatunnadzor).
CATATAN
Kata-kata mereka “ wajib menerima hadist ahad “ tercakup didalamnya masalah ‘aqidah maupuin ahkaam (hukum) dan ini adalah madzhab seluruh ahlussunnah, kata Ibnu ‘abdilbarra (463): “ dan semuanya (ahli fiqih dan atsar) meyakini kabar wahid yang adil dalam ‘aqidahm memusuhi dan berloyalitas diatasnya dan menjadikannya sebagi syari’at dan agama dalam keyakinannya dan itulah pendapat jama’ah ahlussunnah…”. (Attamhiid 1/8).
Ketika Imam ahmad ditanya tentang hadist ru’yah (melihatnya kaum mukminin kepada Alloh pada hari kiamat) jawab beliau: “hadist-hadist yang shahaih kita imani dan tetapkan, dan setiap yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu’ Alaihi wa Sallam dengan sanad yang jayyid kita imani dan tetapkan “. (Syarah Ushul I’tiqod oleh: Al-Lalikaiy 3/507 no.889) Beliau tidak mensyaratkan mutawatir dalam kabar tapi beliau hanya menyaratkan shahih saja.
Kata ‘ Abbas adduury: “ Saya mendengar Abu Ubaid alqoosim bin Salaam menyebutkan bab yang diriwayatkn didalam hadist ru’yah, hadist kursi tempat dua kaki, hadist tertawanya Alloh kepada hambanya yang berputus asa, hadist dimana Alloh sebelum menciptakan langit dan bumi, hadist bahwa jahannam tidak pernah penuh sampai Alloh memasukan kaki-Nya kedalamnya sehingga jahannam mengatakan: “ cukup ! cukup ! “. Dan hadist-hadist lainnya yang serupa, kata beliau: “ Ini adalah hadist-hadist shahih yang dibawa oleh ahli hadist dan ahli fikih sebagian mereka dari sebagian lainnya dan semuanya disisi kami benar tidak ada keraguan didalamnya “. (Riwayat Daaruqutny dalam Kitab Assifat hal. 41-42).
Ahmad bin nashr bertanya kepada Sufyan bin Uyainah: “ bagaimana pendapat anda tentang hadist abidah dari Abdullah dari Nabi Shallallohu’ Alaihi wa Sallam bahwa Alloh membawa langit dengan jari, bumi dengan jari, juga hadist bahwa hati manusia diantara dua jari Arrohman dan hadist bahwa Alloh kagum dan tertawa ? “ Jawab Imam Sufyan: “ hadist-hadist itu sebagaimana dzohirnya kita imani dan sampaikan tanpa bertanya bagaimana (tata cara sifat tersebut) “. (Riwayat Daaruqutny dalam Kitab Assifat hal. 41-42).
Kata Imam Al-Aajurry setelah menyebutkan hadist-hadist yang menunjukkan bahwa Alloh tertawa: “ dan semua hadist-hadist ini kita imani, tanpa bertanya bagaimana (tata caranya) karena para ulama yang menukil hadist-hadist ini mereka pula yang menukil hadist-hadist tentang tharah, shalat, zakat, puasa (shaum), haji, jihad, dan seluruh hukum halal dan haram, para ulamapun menerimanya dengan penerimaan yang baik dan tidak menolak hadist-hadist ini, kecuali mereka yang berpegang dengan madzhab mu’tazilah, barangsiapa yang memungkiri dan menolak hadist-hadist ini, atau bertanya bagaimana tata caranya maka tuduhlah dia dan berhati-hatilah darinya “. (Assyari’ah 2/61-62 Tahqiq Alwaliid bin Muhammad bin Nabih Seif Annaashir).
Kata beliau juga ketika akan menyebutkan hadist-hadist tentang turunnya Alloh kelangit dunia: “ Mengimaninya adalah wajib, dan tidak boleh bagi seorang Muslim yang berakal untuk bertanya bagaimana tata cara turunNya ? dan tidak ada yang menolaknya kecuali mu’tazilah, adapun ahlulhaq mereka mengatakan tata caranya, karena kabar dari Rosululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam telah shahih bahwa Alloh turun kelangit dunia setiap malam, dan para ulama yang menukil kabar ini adalah mereka yang menukil hadist-hadis tentang hukum halal dan haram, shalat, puasa, haji dan jihad, sebagaimana para ulama menerima hadist-hadist ini merekapun menerima hadist-hadist tentang turunnya Alloh kelangit dunia, mereka juga mengatakan: “ Barangsiapa yang menolaknya maka dia sesat dan khobiits (jelek), mereka berharti-hati darinya dan memperingatkan umat akan kesesatannya “. (Assarii’ah 2/93).
Kemudian beliau menyebutkan perkataan para ulama diantaranya perkataan Imam Syariik alqadly ketika disebutkan kepada beliau hadist turunnya Alloh kelangit dunia: “ sesungguhnya orang yang membawa hadist ini adalah mereka yang membawa dari Rasululloh hadist-hadist tentang shalat, puasa, zakat dan haji, jihad dengan hadist-hadist ini kita dapat mengenal Alloh Rabbul Izzati.
Kata Imam Asy-Syafi’i: “ Tidak ada dalam sunnah Rasululloh kecuali kita diperintahkan oleh Alloh untuk mengikutinya, adapun masalah bagaimana (tata cara sifat-sifat Alloh) yang telah ditunjukkan oleh sunnah bukanlah pekerjaan orang ‘alim “.
Kata Imam Ishaq bin Manshur alkausaj setelah mengatakan kepada Imam Ahmad tentang hadist turunya Alloh kelangit dunia, hadist bahwa ahli syurga akan melihat Alloh, juga hadist larangan memukul muka karena Alloh menciptakan Adam dengan rupanya, hadist pengaduan neraka kepada Alloh sehingga Alloh meletakkan kakiNya kedalam neraka, dan hadist bahwa Nabi Musa menempeleng malaikat maut, kata beliau: “ hadist-hadist ini shahih, tidak ada yang mengingkarinya kecuali ahli bid’ah atau orang yang lemah akal “. ((Assarii’ah 2/93).
Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah setelah menyebutkan hadist bahwa Alloh turun kelangit dunia, dan hadist bahwa Alloh gembira melihat hambanya yang bertaubat, juga hadist bahwa Alloh tertawa kepada dua orang yang saling membunuh dan kedua-duanya masuk syurga, dan hadist bahwa Alloh meletakkan kakinya dineraka,sehingga neraka mengatakan: “ cukup ! cukup ! serta hadist lainnya, kata beliau: “ Sesungguhnya golongan selamat –ahlusunnah- mengimaninya sebagaimana mereka mengimani Al-Qur’an, tanpa tahrif dan ta’thil, tanpa takyif dan tamtsil, bahkan mereka adalah golongan tengah-tengah.
Dibuat Oleh: Abu Hanifah Muhammad Faishal alBantani al-Jawy
(Tigaraksa-Tangerang) 23 Februari, 2008
Saudaraku Ingatlah 5 Slogan Kebenaran ini:
1. Tegakkan Tauhid, Lenyapkan Syirik…!!
2. Terapkan Syari’at Alloh Azza wa Jalla…!!
3. Wujudkan Masyarakat Islami…!!
4. Hidupkan Sunnah, Matikan Bid’ah…!!
5. Tinggalkan Kemaksiatan & Kemungkaran…!!
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bila Keledai Ilmu Menjadi Rujukan Salafiyyun Maz’um

oleh: Al-Allamah Asy-Syaikh Al Mujahid Al-Faqih Abu Muhammad ‘Ashim Al Maqdisiy Hafidzahullah
Segala Puja dan Puji serta Syukur hanya milik Alloh Azza wa Jalla Rabb semesta alam, Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam, Shahabat, Keluarganya dan orang-orang yang tetap mengikuti milahnya sampai akhir zaman.
Dengan atas nama Syaikhul Islam Al-Imam Mujahid Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Rahimahulloh, kalian jajakan suatu mazhab yang mensucikan penguasa dan memberikannya sifat kema’shuman…
Dengan atas nama Syaikhul Islam Al-Imam Mujahid Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Rahimahulloh, kalian telah melarang dari memberikan nasihat buat orang-orang bejat itu…
Dengar hai orang-orang yang di sebut ulama....!![1]
Alloh telah menciptakan kami sebagai orang-orang merdeka dan kami tidak mungkin menjadi budak bagi kalian atau budak bagi sekelompok orang-orang munafik, orang-orang yang mabuk dan banci dengan nama atas agama yang kalian ingin lariskan secara palsu dan dusta atas nama Alloh dan RasulNya ShalAllohu ‘alaihi wassalam.
Dengan atas nama Syaikhul Islam Al-Imam Mujahid Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Rahimahulloh, kalian jajakan suatu mazhab yang mensucikan penguasa dan memberikannya sifat kema’shuman.....
Dengan atas nama Syaikhul Islam Al-Imam Mujahid Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Rahimahulloh, kalian telah melarang dari memberikan nasihat buat orang-orang bejat itu.....
Dengan atas nama Syaikhul Islam Al-Imam Mujahid Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Rahimahulloh, kalian menyelewengkan agama Alloh dan kalian menjadikannya sebagai pijakan bagi orang-orang durjana dari Dinasti Salul[2]......
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah menciptakan kami merdeka dan Dia memerintahkan kami untuk ibadah kepadaNya saja, bukan ibadah kepada kalian dan bukan pula kepada tuhan-tuhan kalian kaum munafikin.
Kalian dengan fatwa-fatwa kalian itu menginginkan -dan memang kalian telah melakukannya- menjadikan kami sebagai kawanan kambing yang tidak memiliki daya dan kekuatan.
Dengar hai mufti.....!![3] Jazirah Arab bukanlah kavling-kavling tanah di Eropa milik bapak ibumu, dan kamu ini bukan (Paulus Urban Eropa) dan Fadh juga bukan (Raja Luis)
Jazirah Arab ini adalah negeri yang dibuka oleh para shahabat, yang mana mereka itu adalah leluhur kami, dan mereka menyiramnya dengan darah-darah mereka, disetiap tempat mereka mempunyai peperangan yang mengingatkan manusia terhadap kejayaan yang mereka lakukan. Maka tidak bisa kamu dan Dinasti Salul datang saat kelalaian para penolong agama Alloh dan kalian ingin merubahnya menjadi kavling-kavling yang didalamnya kalian menguasai manusia dan tanah. Kamu dan pengikutmu di Majelis Fatwa sama sekali tidak mempunyai hak campur tangan dalam urusan-urusan kami, seolah kami ini sekedar budak-budak ditanah kavling kalian yang bernama Kerajaan Saudi.
Kami ini bukanlah Rafidhah atau Syi’ah sehingga kalian menjadikan (jalan atas kami) bagi duri-duri yang kalian namakan sebagai Wulatul Umur (Pemimpin), dan seolah mereka itu tidak berbicara dari hawa nafsu dan tidak melakukan kecuali kebenaran. Kalian memberikan kepada mereka kema’shuman dalam setiap apa yang mereka lakukan, termasuk seandainya mereka itu loyal kepada orang-orang Yahudi dan Nashrani, dan termasuk seandainya mereka menganggap halal Riba, merubah agama, memperbudak rakyat untuk Amerika, dan melakukan segala keburukan terhadap umat ini. Itu buktinya anak-anak mereka membunuh anak-anak rakyat, kemudian ternyata kami tidak melihat kalian berbuat apa-apa. Dan juga itu pembesar-pembesar mereka mencuri kekayaan-kekayaan umat, dan kalian malah memberikan kepada mereka cek-cek ketidak bersalahan dan kekayaan-kekayaan itu adalah halal bagi mereka, dan mereka masih terus mencuri. Setiap kali mereka menggulirkan peraturan baru yang dengannya mereka memakan harta manusia, seperti peraturan asuransi yang paling terakhir, maka kalian datang dengan stempel kalian yang kotor dan kalian membubuhkan tanda tangan atas nama Alloh Subhanahu Wa Ta’ala bahwa harta ini adalah harta yang wajib dibayarakan untuk Waliyul Amri sehingga kalian bersekutu dengan para perampok dalam menjarah kekayaan kaum muslimin.
Semua itu dengan atas nama Islam dan dengan atas nama Al Imam Muhammad Ibnu Abdil Wahhab dan Al Imam Ahmad Ibu Hanbal.....
Seandainya kakek kamu Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab hidup, tentu beliau mendera kamu seperti terhadap unta saat melihatmu berkata terhadap para pencari ilmu: “Saya hanya memiliki 3 menit saja buat kalian”. Siapa kamu.....dan pada dasarnya tidak ada nilai bagimu dihadapan manusia kecuali sebatas bahwa kamu mengaku termasuk ahli ilmu..!! Seandainya tidak ada ilmu tentulah kamu juga termasuk ternak-ternak yang menggembala dipengembalaan Dinasti Salul.
Telah tiba saatnya untuk membongkar semua kejahatan-kejahatan kalian dan menelanjangi kalian dihadapan manusia. Dikarenakan kamu (hai mufti) telah membuka auratmu serta terbongkar kebohonganmu atas nama orang-orang baik saat kamu menjadikan agama ini sekedar pencaharian, maka sungguh para pencari ilmu telah datang kepadamu untuk menyampaikan kepadamu sedikit dari kejahatan-kejahatan yang menimpa umat, maka kamu katakan kepada mereka “Waktu kerja sudah habis..! Semoga Alloh membinasakanmu, manusia tidak mengambil ilmu dari kamu kecuali karena mereka mengira bahwa kamu ini ahli ilmu...!! Sungguh, kalian telah membongkar diri kalian sendiri bahwa kalian ini tidak lebih dari sekedar para pegawai Dinasti Salul. Jadi sabarlah terhadap apa yang akan datang terhadap kamu. Jangan ngomong -dan jangan pula kamu dan para pembeo dari pengikutmu- menggembar gemborkan bahwa daging para ulama itu beracun karena kamu bukan tergolong ulama akan tetapi kamu ini sekedar pegawai kantor yang pulang kerumahnya diakhir jam kantor. Jadi daging dan kehormatan kalian halal.....!!
Bila saja Nabi ShalAllohu ‘alaihi wassalam telah menganggap sikap orang kaya yang menunda pembayaran hutangnya sebagai suatu kezaliman yang menghalalkan kehormatannya, maka apa gerangan dengan penundaan penunaian kewajibannya lebih buruk dari penundaan kewajiban harta, yaitu kewajiban penyampaian hukum-hukum Alloh dan agamaNya. Menyembunyikan ilmu dan mendiamkan kebathilan adalah lebih jahat dari sekedar penunda-nundaan hutang sebesar 10 Riyal orang kaya terhadap orang yang menagihnya. Sedangkan Alloh ta’ala ber-firman: “Alloh tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang, kecuali oleh orang yang dianiaya” (An Nisa: 148) Maka bagaimana dengan orang yang menzalimi Islam, menyimpangkannya dan menjadikannya sebagai pijakan bagi hawa nafsu dan keinginan para penguasa....??
Jadi, kehormatan dan daging kalian adalah halal dan mubah bagi setiap orang yang ingin membongkar kedok kalian dan membeberkan kebohongan kalian atas nama Alloh dan RasulNya karena kejahatan kalian terhadap umat Islam ini tergolong kejahatan dan kebathilan yang paling keji dan kalian melakukannya dengan lembaga kalian yang rusak ini, dan ia adalah alat dan sarana yang paling efektif yang digunakan oleh orang-orang munafik untuk merobohkan seluruh pilar-pilar Islam dinegeri ini. Mereka mengeluarkan dari celah-celah kalian agama baru yang coreng moreng yang tidak memiliki sedikitpun kaitan dengan Islam yang kalian sandarkan secara palsu dan dusta kepada Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab dan Imam Ahmad Ibnu Hanbal.
Dan siapa yang menyatakan bahwa daging kalian adalah beracun, maka ia orang yan dungu, Karena Alloh telah mencap orang-orang semacam kalian dari Bani Israil bahwa mereka itu seperti keledai dan seperti anjing. Sedangkan kalian, dengan sebab apa yang kalian lakukan terhadap Islam adalah lebih keji dan lebih busuk dari apa yang dilakukan Bani Israil yang telah Alloh laknati hanyalah menyembunyikan ilmu, sedangkan kalian menjadikan sikap memegang Al Haq sebagai kejahatan. Dan akar masalah itu semua berdiri diatas suatu masalah yaitu tazkiyah (rekomendasi) kalian yang mutlak terhadap Dinasti Salul dan melepaskan tangan-tangan mereka untuk mengacak-acak segala sesuatu dari urusan umat ini, sedangkan kalian berperan sebagai pegawai yang memberikan rekomendasi dan pengesahan buat mereka itu diatas Al Haq, sedang orang yang menyelisihi mereka adalah diatas kebathilan.
Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab Rahimahulloh telah memvonis terhadap orang-orang semisal kamu hai mufti, bahwa status minimal mereka itu adalah fasiq, jadi kamu ini fasiq dalam pandangan kakekmu....dan ini minimal. Dengar apa yang dikatakan kakekmu tentang orang-orang semacam Dinasti Salul dan dengar juga apa yang beliau katakan tentang orang-orang semacam kamu: “Sesungguhnya para thaghut yang diyakini manusia akan kewajiban mentaati mereka itu selain Alloh adalah seluruhnya kuffar murtaddun dari Islam. Bagaimana tidak sedangkan mereka itu menghalalkan apa yang Alloh haramkandan mengharamkan apa yang Alloh halalkan, serta mereka melakukan kerusakan dimuka bumi dengan ucapan mereka, perbuatan mereka dan dukungan mereka. Siapa yang mendebat membela-bela mereka atau mengingkari orang yang mengkafirkan mereka atau mengklaim bahwa perbuatan mereka ini meskipun bathil namun tidak memindahkan mereka kepada kekafiran, maka status minimal orang yang membela-bela ini adalah fasiq, karena tidak sah Dienul Islam kecuali bara’ah dari mereka itu dengan mengkafirkannya.....” (Muhammad Ibnu Abdil Wahhab, Ar Rasa’il Asy Syakhshiyyah: 188)
Sedangkan kamu ini hai mufti, tidak merasa cukup dengan membela-bela Dinasti Salul, akan tetapi kamu memberikan kepada mereka tazkiyyah (rekomendasi) yang mutlak, kamu menganggap taat kepada mereka itu adalah kewajiban dan kamu memberikan kepada mereka hak-hak yang tidak pernah diberikan para shahabat kepada Abu Bakar dan Umar radliyAllohu ‘anhum. Kamu melarang pengingkaran terang-terangan terhadap kaum munafikin itu padahal para shahabat mengingkari Umar terang-terangan dimasjid, ditengah khutbah dan dihadapan manusia.
Beginilah kamu… kamu sekalian adalah orang-orang yang mendebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini, maka siapa yang akan mendebat Alloh untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapa yang jadi pelindung mereka terhadap siksa Alloh? (An Nisa: 109).
Saya mengetahui bahwa kamu berlindung dengan tentara Dinasti Salul dan pasukan keamanan khusus mereka, dan sebelum orang-orang betah berlindung dan mereka yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka, maka Alloh mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak disangka-sangka. Bila hari ini kekuatan kaum munafikin bisa melindungimu, maka siapa yang bisa melindungimu bila kamu sudah dimasukan kekuburanmu....?? Bila hari ini kamu merasa bangga dengan banyaknya pengikut dan kekuatan, maka apa yang akan kamu lakukan dihari setiap yang dilangit dan dibumi datang dihadapan Ar Rahman sebagai hamba....??.
Sepupumu[4] yang lain melarang sunnah Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam dalam hal qunut dan mendo’akan binasa untuk Yahudi dan Nashrani, karena mendo’akan binasa untuk Nashrani adalah mempersulit munafikin Dinasti Salul dihadapan kekasih mereka dari kalangan Nashrani, maka sepupumu melarang sunnah qunut (Nazilah) karena hal itu. Dan untuk orang-orang semacam dia dan kamu, juga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahulloh telah berkata:
“Kapan saja orang alim meninggalkan apa yang dia ketahui dari Kitabullah dan Sunnah RasulNya, serta dia mengikuti putusan penguasa yang menyelisihi hukum Alloh dan RasulNya, maka ia murtad kafir yang berhak diberikan hukuman didunia dan diakhirat” (Majmu Al Fatawa: 35/372-373).
Sesungguhnya dia mencak-mencak dan berkata dengan penuh kebanggaan ; “Sesungguhnya sebahagian kaum muslimin membanggakan Usamah Ibnu Laden. Ini adalah cacat dalam memahami Islam...!!!” Dan kami katakan kepadanya, “SubhanAlloh, membanggakan kaum mujahidin yang berusaha keras untuk membebaskan negeri dua tanah suci dari kaum salibis telah menjadi cacat dalam memahami Islam, sedangkan memuja kaum munafikin yang memberikan keleluasaan bagi kaum salibis dan memasukan mereka dengan fatwa-fatwa kalian dan menganggap mereka sebagai Ulil Amri yang wajib ditaati adalah Islam yang shahih....!? Mengapa kalian (berbuat demikian), bagaimana kamu mengambil keputusan?.
Rasululloh ShalAllohu ‘alaihi wassalam telah melarang kita dari mengatakan kepada orang-orang munafikin “Tuan”, sedangkan dia berkata setiap hari “Tuanku pelayan dua tanah suci”. Kami tidak tahu, apakah membanggakan mujahid fi sabilillah adalah kejahatan, ataukah mengagungkan orang munafik yang menghadirkan orang-orang kafir dinegeri dua tanah suci dan memberikan mereka keleluasaan dengan suatu yang tidak pernah terjadi sepanjang sejarah jazirah Arab....??!.
Sekarang kami akan memulai membuka file-file kalian agar umat mengetahui berapa banyak yang telah tertipu oleh kalian dan oleh orang-orang semacam kalian dari kalangan yang telah menjual ayat-ayat Alloh dengan harga yang murah serta menjadikan dien ini sebagai pijakan bagi selera para penguasa itu.
1. Kebusukan kalian yang paling pertama dalam menyelewengkan agama Alloh adalah bahwa kalian ini pilar-pilar utama dalam mengokohkan kakuasaan kaum munafikin yang loyal penuh terhadap musuh-musuh Alloh dari kalangan Yahudi dan Nashrani. Kalian tidak merasa cukup dengan sikap diam dari mengatakan Al Haq dan tidak mengingkari Al Bathil, akan tetapi kalian melampaui itu sampai sikap memberikan tazkiyah bagi pemerintah Alu Salul dan menganggap sekedar mengingkari mereka sebagai bagian dari kemungkaran yang paling besar.
Dan dengan ini kalian keluarkan fatwa-fatwa yang dengannya kalian anggap sebahagian du’at dan mushlihin sebagai penjahat. Dan dengan pernyataan dari kalian ini maka Ibnu Salul[5] menjebloskan kaum mushlihin itu kedalam penjara betahun-tahun. Dan sebahagian dari mereka ada yang masih ada yang menjalani kezaliman ini dipenjara, bukan karena apa-apa selain mereka mengatakan “Rabb kami adalah Alloh, bukan Amerika atau Ibnu Salul....!”
2. Dengan fatwa-fatwa kalian yang kalian sepakati, kalian telah membuka negeri dua tanah suci ini bagi setiap Nashrani lacur dan bagi tentara Amerika cabul untuk melindungi pemerintahan Ibnu Salul. Kalian tidak cukup dengan membolehkan, akan tetapi kalian menjadikan pendatangan orang-orang kafir ke Biladul Haramain sebagai bagian dari kewajiban yang paling wajib !! Dan pertimbangan kalian adalah bila Amerika tidak datang tentulah lenyap pemerintahan Ibnu Salul dan tentu Saddam mengambil negerinya, sehingga kalian mengganti orang kafir dengan orang kafir untuk menetap diatas pemerintahan orang-orang munafik itu dan seluruhnya adalah buruk. Sedangkan yang paling buruk adalah orang-orang munafik karena orang-orang munafik berada didasar yang paling bawah dalam api neraka.
Kemudian kalian tidak merasa cukup dengan hal itu, dan setelah berlalu 10 tahun semenjak kedatangan orang-orang liar itu, kalian tidak berhenti dibatas apa yang pernah kalian katakan dahulu diawal-awal fatwa kalian yaitu, ”bahwa kami hanya sekedar meminta bantuan mereka” dan kalian menipu orang-orang yang benar dan baik saat kalian menampakan bahwa masalahnya sekedar isti’anah (meminta bantuan), sedang setiap anak kecil didunia ini mengetahui bahwa isti’anah itu bukan dengan bentuk Amerika datang dengan pasukannya beserta berbagai macam perlengkapan dan persenjataannya serta ia menetap dinegeri ini, ini bukan isti’anah tetapi ini pendudukan....!!!
Saya katakan, kalian tidak merasa cukup dengan hal itu akan tetapi kalian memberikan keleluasaan bagi mereka, dengan cara kalian menjadikan sekedar penolakan Amerika yang Nashrani yang memerangi lagi menjadikan pangkalan militernya di negeri Al Haramain dan datang dengan segala kekuatan militernya sebagai kejahatan. Dan saat sebahagian ulama bangkit menolak keberadaan militer AS ini, maka kalian mengingkari mereka dan kalian memberikan izin kepada Dinasti Salul untuk memenjarakan mereka bertahun-tahun karena mereka mengingkari kemungkaran.
Kemudian kalian tidak berhenti disini saja, akan tetapi kalian melampauinya dimana kalian menjadikan militer Kristen yang bersenjatakan paling modern itu sebagai kaum kafir mu’ahid dan kafir dzimmiy, sedangkan alasan kalian adalah bahwa mereka itu datang dengan seizin Waliyul Amri dan kalian lemparkan sabda Nabi ShalAllohu ‘alaihi wassalam: “keluarkanlah kaum musyrikin dari jazirah Arab”. Kalian tidak perduli dengan hukum Alloh dan hukum RasulNya seperti kepedulian kalian yang sangat akan pengadaan jalan keluar bagi Dinasti Salul dari perangkap yang dijeratkan Saddam terhadap mereka. Semua itu atas nama agama dan Syaik Muhammad Ibnu Abdil Wahhab. Terus diatas qiyas yang rusak ini terbangunlah sikap kalian menjadikan kaum mujahidin yang mengumumkan akan jihad melawan Amerika sebagai Khawarij, orang-orang yang memerangi Alloh dan para penebar kerusakan dimuka bumi. Kemudian kalian gulirkan fatwa-fatwa yang dengannya kalian halalkan darah empat orang dari pemuda pilihan Islam. Sedangkan kejahatan mereka tidak lain adalah karena membunuh orang-orang Amerika yang memerangi, padahal kamu sudah tahu bahwa orang muslim tidak boleh dibunuh dengan sebab ia membunuh orang kafir, dan bahwa alasan kalian itu rusak dari dasarnya karena orang-orang yang kalian anggap sebagai Waliyul Amri sebenarnya adalah orang-orang munafik yang merusak aturan Alloh lagi memerangi agamaNya. Dan telah merasa yakin akan hal ini setiap orang yang beriman kepada Alloh dan RasulNya. Terus andai saja alasan qiyas kalian itu benar, maka sungguh ketidak bolehan membunuh orang muslim dengan orang kafir adalah hukum syar’iy yang mutlak yang tidak bisa digugurkan dengan ijtihad atau qiyas yang rusak dari kalian. Akan tetapi mata penglihatan tidak buta namun yang buta adalah mata hati yang ada didalam dada.
Kemudian ini semua sudah berlalu, dan Syaikh Usamah Ibnu Laden beserta orang-orangnya melepaskan tangannya dari kalian dan berkata: “Mereka itu ulama-ulama sesat yang terjungkir didalam kesesatan dan tidak akan keluar darinya”. Maka akhirnya kembali Syaikh Usamah dan orang-orang yang bersamanya keluar dari negeri dua tanah suci dan berangkat ke Afganistan dan beliau mengumumkan frontnya untuk memerangi Yahudi dan Nashrani Salibis serta berjihad dijalan Alloh, akan tetapi beliau tetap dikejar kejahatan kalian dan kalian mengeluarkan fatwa-fatwa yang mentahdzir (menghati-hatikan) manusia darinya dan kalian menganggap beliau dan para mujahidin sebagai Khawarij, padahal sesunguhnya Syaikh Usamah melarang para pemuda jihad untuk memerangi kaum munafikin kalian dan beliau memerintahkan para mujahidin untuk mengarahkan serangan-serangannya terhadap orang-orang Amerika dan orang-orang kafir asli saja. Akan tetapi perbuatan itu tidak menyenangkan kalian, dan fatwa-fatwa kalian terus muncul dan menganggap sesat para mujahidin dan mentazkiyah (memberikan rekomendasi) bagi kaum munafikin, sehingga setiap kekasih Ibnu Salul telah menjadi kekasih kalian dan dilindungi fatwa-fatwa kalian.
Kalian tidak berhenti disana saja, akan tetapi saat para mujahidin pergi menyatroni halaman rumah-rumah orang kafir dan menyerang mereka pada 11 September, kalian tidak hati-hati dan ingat akan Alloh Pencipta kalian serta minimal kalian diam, justru kalian mengeluarkan fatwa-fatwa yang menyalahkan jihad para mujahidin disana dan kalian menganggapnya sebagai tindakan pengrusakan dimuka bumi, serta kalian menangisi kematian orang-orang kafir Amerika. Dan yang menghentakan adalah dusta kalian atas nama Alloh dan RasulNya saat kalian klaim bahwa jihad itu tidak sah kecuali dengan izin Waliyul Amri, sedang Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam bersabda:”Jihad itu berlangsung sampai hari kiamat”. Waliyul Amri diotak kalian tidak lain adalah munafikin Dinasti Salul, padahal dibenak orang-orang mu’min sesungguhnya Dinasti Salul adalah penguasa yang paling dahsyat pemerangannya terhadap Alloh dan RasulNya dan yang paling besar perubahan dan penyelewengannya terhadap agama Alloh.
Bahkan kalian tidak berhenti dibatas itu saja, akan tetapi kalian mengajak kaum muslimin untuk membantu orang-orang kafir terhadap kaum muslimin…! sebagaimana yang dilakukan oleh sisesat Ghanim As Sadlan[6] saat dia mengajak umat untuk membantu orang Amerika melawan kaum muslimin. Maka ketenggelaman dalam kesesatan, kefasikan dan kebejatan macam apa yang lebih dahsyat dari hal ini....?! Dan orang alim macam apa yang menyuruh manusia untuk membantu orang-orang kafir melawan kaum muslimin.....??
Hai orang-orang yang disebut ulama....
Demi Alloh, sesungguhnya kalian ulama sesat dan demi Alloh sesungguhnya Bul’am Ibnu Baura keadaannya lebih ringan daripada kalian, karena Bul’am melepaskan diri dari ayat-ayat Alloh, sedangkan kalian adalah telah merubah agama Alloh diatas pengetahuan dan mengatakan kepada manusia “Inilah Islam dan inilah dakwah Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab....”
Apa kalian tidak malu pada diri kalian sendiri, bagaimana dengan sebab kalian dan sebab pengguguran kalian akan hukum-hukum Alloh yang tidak sejalan dengan para penguasa? Kalian jadikan Ahlus Sunnah sebagai bahan perolok-olokan bagi setiap ahli bid’ah dan kelompok-kelompok yang sesat serta bahan tertawaan bagi umat-umat yang lain? Apa kalian tidak malu dimana kalian telah menjadikan dakwah Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab suatu yang lebih mudah tunduk bagi para penguasa[7] daripada orang-orang Rafidlah kepada imam-imam mereka??
Bila saja Rafidlah telah memberikan kema’shuman terhadap para imam dari kalangan shahabat keturunan Ali radliAllohu’anhu, sehingga mereka sesat dalam hal itu dan banyak menyesatkan manusia maka apa gerangan dengan kalian yang memberikan kema’shuman terhadap orang-orang yang minimal mereka itu dikatakan munafikin yang keterlaluan dalam kenifakannya? Ini dia yang mengaku dengan lisannya, bahkan ia merasa bangga dengan hal itu, yaitu telah menghabiskan 30 tahun bekerja dalam Dinas Intelejen yang loyal kepada Amerika, dan dia memberikan kekayaan ummat kepada orang-orang Amerika dan memerangi mujahidin yang dipimpin Syaikh Usamah. Namun demikian kalian tidak pernah berfikir untuk menasihatinya apalagi menyuruh dia taubat padahal dia telah melakukan salah satu kekafiran yang ditegaskan oleh kakek-kakek kalian dari kalangan ulama didalam kitab-kitab dan tulisan-tulisan mereka. Dan dia seharusnya disuruh taubat dan kaum muslimin bara’ darinya seluruhnya. Tidak terlintas dibenak kalian termasuk memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mengomentarinya dan menyangsikan akan status dia sebagai bagian dari Ulil Amri, maka contoh mana yang lebih pas untuk sikap kalian memberikan kema’shuman terhadap Dinasti Salul daripada hal tersebut.....?
Sedangkan kalian memiliki kesiapan untuk mengistitabah (menyuruh bertaubat) sebagian ulama yang baik dalam beberapa masalah yang tergolong masalah furui’iyyah (cabang) yang kecil, sebagaimana yang telah kalian lakukan saat kalian mempermalukan Syaikh Dibyan Ad Dibyan dalam masalah memotong janggut yang lebih dari segenggam, sedangkan kalian tidak sedikitpun memiliki rasa tanggung jawab untuk mengistitabah orang-orang tadi padahal dia itu ongkang-ongkangan dengan kekafiran, kemunafikinan dan keloyalannya terhadap musuh-musuh Alloh dari kalangan bangsa Amerika dan yang lainnya.
Dan khianat macam apa terhadap umat ini yang lebih busuk dari kumpulan-kumpulan kalian untuk memberikan fatwa tentang Pokemon -dan terima kasih untuk kalian, sungguh kalian telah memberikan menfaat bagi manusia, dan semoga Alloh memberkati kalian- sedangkan tragedi-tragedi besar yang terjadi menimpa umat ini justru kalian tidak berbuat apa-apa dan tidak mampu membongkar benang merah dibelakangnya karena Dinasti Salul tidak meminta fatwa dari kalian. Mana kalian dari apa yang terjadi di Iraq ? dan mana kalian dari apa yang terjadi di Afganistan dan Palestina? dan justru sikap pengecut dan buta mata hati pada si mufti ini telah sampai pada tahap dia mengharamka operasi-operasi syahid di Palestina.
Sesungguhnya kalian terombang-ambing dalam kesesatan dan kedurjanaan, dan masalah pemberian kema’shuman terhadap Dinasti Salul adalah masalah yang bisa dilihat oleh setiap orang yang punya mata, jelas sejelas matahari disiang bolong. Dan kalau tidak demikian maka jelaskan kepada saya bagaimana dahulu si mufti itu memfatwakan keharaman asuransi, kemudian tatkala asuransi itu dilegalkan bahkan diharuskan oleh Dinasti Salul terhadap manusia, maka orang sesat ini memerintahkan kaum muslimin untuk tunduk kepada Dinasti Salul dalam hal memakan harta mereka dengan cara yang bathil. Maka kecelakaan besarlah bagi dia akibat dari apa yang dia fatwakan dan kecelakaan besarlah baginya akibat yang dia lakukan. Dan yang membuat kita tertawa ialah bahwa ia menyuruh manusia untuk membayar dan tidak mengambil bunga dan kompensasi dibelakang harta mereka. Bagus, tapi apa faedah kamu hai Syaikh.... sedang kamu telah memposisikan dirimu pada posisi orang-orangyang memikul amanah ilmu? Bagaimana kamu akan memberikan manfaat bagi manusia sedangkan kamu menyuruh mareka melakukan kesesatan kemudian kamu katakan kepada mereka: “jangan ambl bunga !” Bagaimana kamu akan melepaskan dirimu dari tangan-tangan yang akan bergelantung pada lehermu dihari kiamat akibat kejahatan-kejahatanmu terhadap hak Alloh, hak Rasul, dan hak umat?
Dan seperti apa yang telah kami buktikan bahwa kalian in lebih sesat daripada orang-orang Rafidlah, maka kami menetapkan juga bahwa kalian lebih sesat daripada Khawarij, apa kalian mau dalil-dalil? Ya, dalil dalil saya adalah bahwa kalian menghalalkan darah-darah manusia yang paling baik, yaitu para mujahidin saat kalian menganggap mereka sebagai perusak dan kalianpun memfatwakan agar mereka dibunuh, sedangkan orang-orang kafir asli yang menduduki jazirah Muhammad ShalAllohu ‘alaihi wassalam dari kalangan Amerika, Yahudi, dan yang lainnya. Kalian anggap mereka sebagai kaum kafir dzimmiy yang terjaga darahnya lagi tidak boleh dibunuh. Dan ini salah seorang pengikut kalian dari kalangan orang-orang sesat telah memfatwakan bahwa dua orang pemuda yang memerangi tentara Amerika di Kuwait tidak akan mencium bau surga, kenapa alasannya hai oran sesat....?! Karena pemuda itu telah membunuh orang-orang Amerika sedangkan orang Amerika itu adalah kaum kafir dzimmiy, aneh.... aneh sekali ! Dalam fiqih, akal, dan tolak ukur apa kamu menganggap pasukan besar yang menetap disuatu tempat dengan berbagai perlengkapan perangnya sebagai kaum kafir dzimmiy?!
Kalian memfatwakan untuk membunuh orang Islam dan kalian biarkan kaum salibis sedangkan ini ajaran Khawarij, sedangkan Khawarij justru tidak memberontak kecuali karena klaim alasan mereka ingin menegakkan Kitabullah, namun mereka menyimpang dan sesat. Sedangkan kalian justru malah menyuruh manusia untuk taat kepada orang yang tidak menegakan Kitabullah dari kalangan Dinasti Salul, dan kalian memerintahkan untuk membunuh orang yang menuntut penegakan Kitabullah dari kalangan mujahidin yang jujur dan yang lainnya dari para du’at dan orang-orang yang melakukan perbaikan. Apa kalian paham bahwa kalian lebih sesat dari Khawarij?
Kalian dalam pandangan saya adalah lebih busuk daripada Dinasti Salul, karena Dinasti Salul adalah kaum munafikin yang mencari kekuasaan dan dunia, sedangkan kalian mengklaim bahwa kalian berbicara atas nama Alloh dan bahwa kalian adalah pelindung dien ini sehingga kalian telah datang dengan agama -yang demi Alloh- ia bukan sama sekali bukan agama Alloh, akan tetapi ia termasuk kesesatan dan penyimpangan, maka jadilah kalian termasuk orang-orang yang Alloh firmankan:
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakan ;”Ini dari Alloh” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit” (Al Baqarah: 79)
Kejahatan-kejahatan kalian terhadap hak Alloh dan RasulNya tidak berhenti pada sikap diam saat larisnya kebathilan, akan tetapi telah melampaui pada batas kalian mendukung kebathilan ini dan menjadikannya sebagai asal (kebenaran), kemudian kalian berdusta atas nama Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab saat kalian menganggap bahwa inilah madzhab salaf dan imam yang empat. Kalian tidak punya malu dari sikap kalian mempopulerkan kebathilan dengan lisan-lisan kalian, bahkan menyandarkannya kepada imam dan ulama sunnah -semoga Alloh membersihkan para imam dari fitnah kalian-.
Disaat dahulu para ulama adalah sebagai pemegang amanah bagi umat sepanjang sejarah, dan saat ilmu berpisah dari kekuasaan setelah Khilafah Rasyidah, para ulama membentuk lembaga yang kokoh lagi berkaitan dengan umat secara langsung yang menjaga dien ini dan menjamin bahwa penguasa bagaimanapun ia tenggelam dalam syahwat kekuasaan, ia tidak mampu merubah hukum atau loyal kepada orang-orang kafir atau menggugurkan jihad atau menghalalkan yang haram. Akan tetapi kalian pada masa sekarang yang seharusnya menjadi tumpuan amanah umat dan agama Alloh dari tangan-tangan kotor yang merubah dan menyelewengkannya, ternyata kalian wal ‘iyadzubillah malah menjadi tumpuan amanah kaum munafikin, dan kalianlah yang mengokohkan pilar-pilar kemunafikan, dan kalian lah yang mengakui kekuasaan orang-orang bejat itu saat kalian menganggap mereka sebagai para pemimpin kaum muslimin, dan kalian menjadikan sekedar pengingkaran terhadap mereka sebagai kemungkaran, sehingga kalian telah melakukan hal terburuk saat tidak merasa cukup dengan diam dari kebathilan, akan tetapi kalian merekomendasikannya dan menjadikannya sebagai kebenaran sedang selainnya adalah kebathilan sehingga hal itu lahirlah kekuasaan disetiap pilar-pilar masayarakat.
Dan tidaklah berlebihan bila saya katakan bahwa kalianlah yang bertanggung jawab langsung dari setiap kerusakan yang terjadi dinegeri Al Haramain.
Dengan sebab kalianlah digugurkan hukum-hukum Islam terbesar yang paling pertamanya yaitu al hukmu bima anzalAlloh. Ini mahkamah-mahkamah perdagangan menjadi saksi itu atas kalian, dan ini gedung riba dihadapan Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi membongkar kebusukan-kebusukan kalian dihadapan khalayak….
Dan dengan sebab kalian dan sikap diam kalian, orang-orang sekuler menguasai media pemberitaan dan menyebarkan kerusakan ditengah umat lewat jaringan-jaringan udara dan yang lainnya….
Dengan sebab kalian, kekayaan umat dihambur-hamburkan dan dipakai berfoya-foya oleh sekelompok kaum munafikin yang zalim dan otoriter…
Dengan sebab kalian kekuasaan sudah mendarah daging dan telah menjadi suatu hal yang tidak diingkari seorangpun, serta siapa yang berani mengingkari maka ia akan dijebloskan kepenjara….
Dengan sebab kalian orang-orang kafir mengendalikan negeri-negeri Islam dan negeri Islam yang paling suci tanah haramain….
Dengan sebab kalianlah merejalelanya kekacauan dalam persidangan, merebak pula kezaliman dan hudud hanya ditegakan terhadap orang-orang yang lemah, namun tidak ditegakan terhadap seorangpun dari Alu Salul. Ini dia seorang pilar Alu Salul mencak-mencak bahwa Alu Salul tidak boleh ditegakan hudud terhadap mereka dihadapan kalian….
Dan saya menambahkan ucapan buat ulama resmi pemerintah, bahwa kalian sama sekali tidak segan-segan dari mempermainkan agama dan menaklukannya sesuai keinginan-keinginan pemerintah. Ini dia Syaikh Al Mani’ saat ditanya tentang asuransi, dia berkata: “Bukankah ada perselisihan didalamnya dan ia itu tidak seperti keharaman zina? dan selagi ada perselisihan didalamnya menurut qiyas kalian, maka wajib mengikuti pemimpin dan mentaatinya karena ia memiliki hak ijtihad dalam memilih apa yang diperselisihkan.
Baik hai Mani’, sungguh dahulu Ahlus Sunnah telah berselisih dalam masalah khuruj (pemberontak) terhadap para penguasa yang fasiq, apalagi kalau orang-orang kafir, akan tetapi kenapa kalian menjadikan dalam fatwa-fatwa kalian dan alur pemikiran kalian masalah khuruj terhadap para penguasa itu termasuk dosa besar yang paling besar ? dan kalian menjadikannya sebagai masalah yang qath’iy (pasti) dan kalian tidak mempertimbangkan bahwa didalamnya telah terjadi perselisihan yang kuat dan jelas diantara ulama dari kalangan shahabat tabi’in ? Bahkan kalian berdusta atas nama Ahlus Sunnah saat kalian mengklaim bahwa mereka telah ijma untuk tidak khuruj terhadap penguasa itu, padahal para penuntut ilmu yang yunior saja mengetahui bahwa Ahlus Sunnah yang mengatakan tidak boleh khuruj terhadap para penguasa yang fasiq tidaklah mengatakan: wajib mentaati mereka dalam kesesatan dan dalam pengguguran hukum-hukum Islam, justru Ahlus Sunnah sepakat seluruhnya bahwa dia itu penguasa yang tidak memiliki puluhan perkara yang mengugurkan kekuasaan dan pemerintahan atas kaum muslimin. Kalian menjadikan mereka barisan para shahabat tidak boleh khuruj terhadap mereka dan tidak disentuh sedikitpun, apalagi kalau disejajarkan pada deretan para penguasa muslim yang fasiq?Dan dari sekarang dan seterusnya saya meminta dari umat agar tidak pergi lagi kepada mereka itu, karena hujjah sudah tegak atas mereka dan terbongkar sudah urusan mereka. Mereka tidak punya hak saat kita berjumpa dengan mereka selain kita bacakan kepada mereka: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk setelah jelas bagi kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab. Mereka itu dilaknati Alloh dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati”. (Al Baqarah: 159)
Wahai para pemuda umat, apabila kalian berjumpa dengan salah seorang dari mereka maka bacakanlah didepan mereka: Mereka itu dilaknati Alloh dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati. Hadapi mereka dengan ayat ini disetiap waktu sampai mereka kembali dari kesesatannya.
Dan ketahuilah wahai para pemuda umat bahwa terus menerus kalian dekat dari mereka tidak akan menambah mereka kecuali kedurjanaan dan kebejatan, maka lemparilah mereka dengan halilintar Al Haq dan bacakanlah dihadapan mereka ayat-ayat dan hadist-hadist yang melaknat dan yang menghati-hatikan dari para ulama-ulama pengkhianat. Qana’ahlah dari mereka secara total dan cucilah tangan dan hati dari mereka karena mereka adalah sumber segala kejahatan dan sumber dibalik setiap bencana. Jangan kalian menduga bahwa mereka bisa mengurai atau mengikat. Ini keputusan persahabatan telah berjalan sedang mereka diam, ini keputusan persekongkolan bersama Yahudi sedang mereka diam, bahkan diantara mereka ada yang, memberkahinya, dan keputusan-keputusan yang lebih busuk dan lebih keji, maka tunggulah.....!!
Dan mereka berkata kepada kamu: “kami akan menasihati para pengusa itu dan mengingatkan mereka”, maka ketahuilah bahwa mereka itu dusta dan tidak akan melakukannya, dan keputusan persaudaraan serta keputusan-keputusan lainnya yang telah lalu tidak akan dibatalkan karena pada dasarnya mereka itu dipasang untuk mengokohkan kekuasaan kaum munafikin itu, dan mereka tidak akan melakukan sesuatupun yang membahayakan pemerintah nifaq atau menggugurkan keabsahan-keabsahannya. Seandainya pada mereka itu terdapat kebaikan, tentulah tidak akan berjalan terus diatas riba yang ditata dengan undang-undang lagi dilindungi oleh kaum munafikin lebih dari 30 tahun tanpa ada sedikitpun pengingkaran terhadap Dinasti Salul, dan tidak akan berjalan pula dalam tenggang waktu ini kegiatan penerapan budaya barat dinegeri ini, dan tidak akan tersisa seorang sekulerpun dalam aparatur negara seandainya memang para ulama itu melaksanakan kewajiban syar’iy dan amanah yang dibebankan oleh Alloh dan RasulNya.
Saya mengingatkan umat dan mengingatkannya dengan hal yang bahaya, yaitu dalam contoh Kristen, saat penguasa yang zalim bersekongkol dengan kedurjanaan, maka bangsa Eropa bangkit berontak dengan revolusi Prancis terhadap agama semuanya, mereka hempaskan agama dan berlindung dengan serkularisme. Dan bila kalian biarkan para ulama pengkhianat itu mengacak-acak agama Alloh sesuka hati mereka, maka sungguh akibatnya -demi Alloh- sangat hina.
Benar bahwa agama Alloh akan terjaga, akan tetapi al haq ini harus memiliki orang-orang yang menegakannya, kita tiada takut tetapi wajib hati-hati dari akibat-akibat seperti ini, dan kita katakan sesungguhnya dengan sebab karunia Alloh, tidak mampu sekalipun Paulus yang paling menyimpang dan raja yang paling zalim dan bengis tidak mampu menyembunyikan hakikat Islam, dan orang-orang didalamnya dari kalangan ahli ilmu yang memerangi dengan cahaya al haq dan para mujahidin selalu sigap terhadap orang yang berupaya menyesatkannya, dan yang paling terdepan adalah Syaikh kita yang terbimbing Usamah Ibnu Laden -kita memohon taufik dan kemenangan baginya kepada Alloh ta’ala-.
Sebagaimana wajib atas kalian hai para pemuda Islam berkumpul disisi ahli ilmu yang masih tersisa yang mengarahkan al haq dan tidak takut di jalan Alloh celaan orang yang mencela. Dekatlah dengan para Syaikh itu dan jagalah mereka dengan dada kalian sebelum mereka terkena kebusukan dari kaum munafikin dan para ulama pengkhianat itu. Berkumpulah semoga Alloh memberkahi kalian disisi salaf, yaitu ahli ilmu yang mengharapkan wajah Alloh !!
Milikilah kitab-kitab Syaikh Hamud ‘Uqla Rahimahulloh dan berkeliling disekeliling murid-muridnya dari kalangan yang kami nilai mereka diatas jalan yang benar. Mereka adalah amanah dileher kalian, dan jangan biarkan pedang-pedang nifaq dan khianat mampu menyentuh mereka dengan keburukan sampai Alloh menentukan suatu yang pasti terjadi.
Penterjemah:
Abu Faqih Abdul Wahab At-Teghaly (Tegal-Jateng sekarang domisili di Abha, Kerajaan Saudi Arabia (KSA)) serta Abu Hanifah Muhammad Faishal alBantani al-Jawy bin Shalih Abu Ramadhan (Serang-Banten), Dkk.
[1] Ulama-ulama pemerintah thaghut Saudi maksudnya(Pent.)
[2] Makdudnya Dinasti Saudi sekarang(Pent)
[3] Mufti Saudi sekarang Abdul Aziz Alu Asy Syaikh(Pent)
[4] Dia menteri wakaf dan urusan haji negara kafir Saudi, Shalih Alu Asy Syaikh.(Pent)
[5] Dia adalah Fadh Ibnu Abdil Aziz. (Pent)
[6] Ia adalah guru besar Universitas Muhammad Ibnu Su’ud di Riyadh, ia termasuk ulama pemerintah Saudi.(Pent)
[7] Ya, realita seperti itu, Kaum Salafi Maz’um yang paling mengaku Ahlus Sunnah dan mengklaim mengikuti dakwah Syaikh Muhammad, padahal Ahlus Sunnah dan Syaikh sendiri bara’ dari perbuatan mereka. Mereka adalah selalu loyal kepada pemerintah thaghut yang mereka anggap muslim.(Pent)
Al-Allamah Asy-Syaikh Al Mujahid Al-Faqih Abu Muhammad ‘Ashim Al Maqdisiy Hafidzahullah (Penulis Kitab Al-Kawashif al-Jaliyyah fii Kufri ad-Daulat as-Su’udiyyah (Mengkrisi Penerapan Hukum Syari’at diNegara Saudi Arabia) atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dalam Buku Saudi Dimata Seorang Al-Qaedah, Terbitan: Jazera dan Kitab Ad-Dimuqritiyyah Dinuun (Negara Demokrasi) Terbitan: Kafayeh Cipta Media).
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bagaimana memilih Sahabat?

“ Bagaimana memilih Sahabat “
Oleh: Ustadz Abu Ahsan Ibnu Al-Badi Al-Bantani, (Serang-Banten)
Muraja’ah: Ustadz Abu Hanifah Muhammad Faishal alBantani al-Jawy bin Shalih Abu Ramadhan
Suatu hari Rosululloh kedatangan seseorang yang menanyakan tentang sahabat yang Shahih (baik). Beliau Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam menjawab: “ Sebaik-baik dia antara kamu ialah dia yang mengingatkan kamu kepada Alloh Azza wa Jalla, ucapannya menambah ilmumu dan perbuatannya mendorongmu beramal untuk Akhirat “. (HR. Al-Hakim, Tirmidzi dari Ibnu Amru bin Ash). Pertanyaan serupa, pernah diajukan oleh Nabiyulloh Isa Alaihi’ Sallam: “ Wahai Rosululloh Isa Alaihi’ Sallam: Siapa yang dapat dijadikan teman duduk? “ Jawab Isa Alaihi’ Sallam: “ Dia yang ucapannya menambah ilmu, dan menasihatimu, serta dapat mengingatkan kamu kepada Alloh Tabarokta wa Ta’ala dan amalannya dapat mendorongmu beramal untuk Akhirat “.
Memilih sahabat, merupakan pekerjaan yang gampang-gampang susah. Gampang, bila peruntukannya pada hal yang melalaikan, bersift gebyar, hura-hura dan kecenderungan pada jalan kefasikan. Namun akan terasa sulit, bila memilih mereka yang dapat menuntun kepada jalan kebenaran dan keimanan. Sampai-sampai secara khusus Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam mengingatkan: “ Kepribadian seseorang seiring dengan karakter kawan akrabnya. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam memilih kawan (Sahabat) “. (HR. Ahmad).
Serta dalam hadistnya yang lain, Nabi Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam secara tegas menyatakan: “ Persahabatan yang baik merupakan sebagian dari Iman “. (HR. Al-Hakim, Ad-Dailami dari Aisyah’). Bentuk persahabatan yang baik tidak bercirikan llai, gebyar, hura-hura dan mengantar kepada jalan kefasikan dan kemungkaran, itulah yang disebut sebagai “ Persahabatan yang baik “.
Yakni persahabatan yang akan mempersubur tumbuhnya iman dan mengantarkan kita selamat di dunia hingga kampung akhirat. Insya Alloh Ta’ala. bijaklah memilih sahabat dengan mengambil mereka yang berkriteria antara lain sebagai berikut:
  • Memilih sahabat yang berakal dan bertakwa juga beriman serta berTauhidnya benar.
  • Cari yang memiliki Aqidah & Akhlak baik dan rajin beribadah dengan benar.
  • Mencari sahabat yang menyukai kebenaran dan keadilan.
  • Menjauhi orang yang selalu berbuat kefasikan dan kemungkaran serta kedzholiman.
  • Jauhi yang cinta kepada dunia.
  • Hindari yang suka berbuat dosa, maksiat dan kedustaan.
  • Jauhi mereka yang berbuat buruk. Karena ditegaskan oleh Nabi Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam: “ Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan bergaul dengan orang shaleh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbincang (ngobrol) yang buruk “. (HR. Al-Hakim).
  • Ali Radhiyallohu’ anhu Wajhah Berpesan: “ Saudaramu yang sebenarnya adalah yang bersamamu, yang sanggup berkorban demi kebahagiaanmu, kalau ada sesuatu yang menimpamu ia sanggup meninggalkan siapapun untuk bersamamu “.
Wallohu’ Ta’ala A’lam, Sekian, Semoga Alloh selalu merahmati kita dengan ilmu yang hakiki, Amien…!. Pesan Kami: Ingat 5 sebelum 5 yakni: “ Kehidupanmu sebelum datang matimu, Kesehatanmu sebelum datang sakitmu, Waktu luangmu sebelum datang kesibukanmu, Masa mudamu sebelum datang masa tuamu, Kekayaanmu sebelum datang kemiskinanmu “. (HR. Muslim).
Serang-Banten, 05 Dzulhijjah 1425 Hijriah.
Saudaramu, Salam Taqdim,
Ustadz Abu Ahsan Ibnu Al-Badi Al-Bantani
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS