Hak Cipta, Dilindungi Oleh Allah SWT. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Teruntuk saudara seperjuangan...

Ikhwani wa Akhwati fillah….

Kita berada dalam shaf dakwah ini adalah sebagai prajurit-prajurit…
Putra-putra dakwah, pelanjut risalah…
Anak panah dari sekian banyak anak panah Allah SWT.
Semangat telah dikobarkan,
Segala pikiran telah dicurahkan…
Tenaga serta pekikan talah dikumandangkan…
Secuil harta yang kita punya telah diinfaqkan…
Hanya saja….
Mungkinkah semua ini dapat membebaskan kami, yaa Allah…
Dari siksa nerakaMu…
Yaa Allah…Ampuni kami dengan Kasih SayangMu.
Keridhaan Engkau yaa Allah yang selalu kami tunggu-tunggu.
Soal kemenangan adalah janjiMu
Yang sedikitpun kami tak pernah ragu…

Ikhwani/Akwati Fillah…
Sekarang saatnya berdo’a, bermunajat dalam qiyamul lail…
Mohon kemenangan dari Allah…
Jangan lupa istighfar…
Mungkin diantara langkah-langkah dan tingkah kita
Ada khilaf dan salah….

Allaaaaaaaaaaahu Akbar !!!
Walillahilhamd…!!!
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Untuk Direnungkan

Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:
"Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah".
"Tekan 1 untuk 'meminta'.
Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

Atau....

Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:
"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:
"Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,
Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. "Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka,
silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!"

Atau bisa juga Anda mendengar ini :
"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini. Silakan mencoba kembali esok hari." atau...
"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."

Alhamdulillah. .. Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!

Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda.
Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434
2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakannomor ini : 28443483
2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadist Rasul"

Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.

Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita.
Siapa tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya

Sabda Rasulullah S.A.W : "Barang siapa hafal tujuh kalimat,beliau terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut"
7 Kalimah ALLAH:
1.      Mengucap "Bismillah" pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2.      Mengucap " Alhamdulillah" pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3.      Mengucap "Astaghfirullah" jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4.      Mengucap " Insya-Allah" jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5.      Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6.      Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima musibah.
7.      Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah" sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.

Dari tafsir Hanafi, mudah-mudahan selalu ingat, walau lambat-lambat. .. mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu... mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa.

http://moeja.multiply.com

»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bersahabat Dengan Kegagalan

Setiap kita pasti pernah mengalami kegagalan dalam salah satu urusan yang kita jalani dalam kehidupan. Kita perlu belajar dari Thomas Alfa Edison (TAE) menyikapai kegagalan. Ketika itu, sudah ribuan kali TAE melakukan percobaan untuk menemukan bola lampu. Karena berulangkalai gagal, teman-teman TAE meledek, ada yang mentertawakan dan juga ada yang menganggap TAE gila.
Namun, ketika ia diwawancari Napoleon Hill kemudian diajukan pertanyaan “Mr. Edison, apa tanggapan Anda, setelah ribuan kali usaha anda gagal menciptakan bola lampu?” TAE menjawab, “Maaf, siapa bilang saya gagal. Saya sekarang menjadi tahu bahwa ada ribuan cara yang tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan. Dan saya juga menjadi tahu bahwa ada ribuan bahan di muka bumi ini yang tidak bisa digunakan untuk membuat bola lampu.”
TAE tidak menganggap bahwa percobaan ribuan kali yang telah dilakukan dianggap suatu kegagalan. Tapi justeru menjadi ilmu dan pengalaman yang begitu bermakna dalam hidupnya. Tak ada rumusan menang-kalah dalam hidupnya,  yang ada rumusan menang-belajar. Dengan pola pikir seperti ini, wajar kalau TAE sebagai ilmuwan yang memiliki hak paten terbanyak di dunia. Lebih dari 1000 hak paten telah dimiliki oleh TAE.
Dan memang faktanya, orang-orang hebat dunia pasti pernah mengalami kegagalan. Raja-raja kesuksesan ternyata juga adalah raja-raja kegagalan. Contohnya Soichiro Honda.  Ia pernah membuat ring piston. Hasil karyanya itu dijual ke Toyota dan ternyata ditolak karena tidak memenuhi standar perusahaan. Dia berhenti atau menyerah? TIDAK. Dia mencoba berbagai model yang akhirnya diterima Toyota.
Begitu modelnya diterima, ia berusaha mendirikan pabrik sendiri agar mampu memenuhi permintaan Toyota. Keinginan Soichiro Honda tidak disetujui pemerintah, karena ketika itu sedang suasana perang. Ia tidak diberi semen oleh pemerintah. Dia menyerah? TIDAK. Dia bersama dengan teman-temannya justeru mencari akal untuk membuat semen. Maka berdirilah pabrik milik Soichiro Honda.
Semasa perang, pabrik miliki Soichiro Honda terkena bom dua kali.  Hampir semua fasilitas pentingnya luluh lantak. Dia menyerah? TIDAK. Dia mendirikan pabriknya kembali dengan berbagai barang bekas yang ada. Tidak lama kemudian, gempa datang. Kali ini pabriknya rata dengan tanah.
Cobaan berikutnya datang. Krisis ekonomi setelah perang dunia kedua terjadi di seluruh dunia termasuk Jepang. Honda mengalami kebangkrutan total dan jatuh miskin. Sebagai manusia biasa, Hondapun oleng. Dia menyendiri di rumahnya beberapa saat. Tidak ingin larut lama dalam kesedihan, Honda kemudian mengikatkan sebuah mesin di sepedanya, dan jadilah sepeda motor. Ternyata, orang-orang Jepang tertarik dengan ide Honda ini. Permintaan melonjak dan inilah cikal bakal lahirnya kerajaan Honda Motor Company.
Jadi, kalau anda ingin menjadi orang hebat, maka Anda harus siap menerima kegagalan. Ada pepatah yang saya dapatkan ketika saya memberikan training di Makasar, ”Pelaut yang ulung tidak akan lahir di laut yang tenang.” Orang-orang yang hebat tidak akan lahir dari orang yang tidak mendapat cobaan dan ujian.
Maka jika suatu kegagalan datang kepada anda, Anda harus punya persepsi. Tuhan sedang menyempurnakan dan menguatkan hidup Anda. Ketika sebelas bisnis saya bangkrut, saya berpikir : ”Mungkin kepedulian saya dengan orang lemah kurang,” Saya tidak boleh cepat-cepat menilai bahwa orang ini baik, orang itu tidak baik. Kalau kita mau menilai orang, kita harus pernah berbinis dengan dia, menilai orang bukan di tempat-tempat ibadah.”
Memang kegagalan harus dihadapi bukan ditakuti. Contohnya, hari Minggu  (20/01/2008) mantan juara tinju Felix ”Tito” Trinidad (Puerto Riko) bertinju melawan Roy Jones, petinju Amerika Serikat. Keduanya ingin saling mengalahkan. Apakah keduanya berharap di atas ring sang musuh tidak melepaskan tinjunya?. Tentu TIDAK. Keduanya yakin sang musuh pasti akan melepaskan tinju kepadanya. Pukulan dan kegagalan harus dihadapi oleh setiap pemenang. Para pemenang bukan takut dan menghindar dari kegagalan tapi mereka berharap semoga mereka kuat menghadapi kegagalan. Jadi bersahabatlah dengan kegagalan.

sumber : detik.com
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perjalanan masih panjang

Perjalanan masih jauh
Entah sampai kapan akan tiba
Seperti sebuah penantian yang tidak berujung
Kadang aku merasa bahwa energiku takkan cukup untuk meneruskan perjalanan ini
Kepenatan yang berujung sebuah keterpaksaan mulai menderaku
Satu-persatu penyesalan perlahan-lahan mulai merayapi batinku

Sesak...
Ingin kuhempaskan semua beban yang menjejali diriku
Ingin kucampakkan semua hal yang menggelayuti pikiranku
Agar kaki ini terasa lebih ringan melangkah
Kemana gerangan ruh yang setia menemani perjalananku?
Harus kuapakan kehampaan yang menyelimutiku jiwaku?
Bingung...
Raab... aku merasa Kau begitu jauh

Diantara kecamuk yang bergemuruh di batinku
Aku coba bertanya pada diriku sendiri
Man ana?
Min aina ana?
Ila aina ana?
Kuresapi dalam-dalam pertanyaan tersebut
Sejumput kesadaranpun mulai membayang di benakku

Aku malu ya Raab...
Layakkah aku disebut sebagai Abdullah!!!
Aku hanya pandai menuntut
Sementara terlalu sering kuabaikan hak-Mu
Terlalu banyak nikmat-Mu yang telah kudustakan
Terlalu sibuk barang ku mengucap syukur atas karunia-Mu
Terlalu sombong barang ku mengagungkan kebesaran-Mu

Dunia sudah mencuri jiwaku
Melenakanku dengan janji semunya
Aku lupa bahwa akhirat adalah akhir penantianku
Aku lupa bahwa setiap amalan akan ditimbang
Aku lupa menghitung seberapa banyak bekal yang bisa memberatkan timbangan kebaikanku kelak!

Aku sadar Ya Raab...
Aku bukanlah seorang ma'shum yang suci dari dosa
Aku bukanlah insan kamil yang sempurna
Aku hanya seorang hamba-Mu yang kerdil dan lemah

Raab... aku yakin Kau masih mendengarkanku
Aku bermunajat agar Kau memberikan ampunan-Mu padaku
Jangan Kau cabut kenikmatan setelah Kau berikan padaku
Jangan Kau biarkan dunia menutup mataku atas akhirat-Mu
Tetapkanlah hatiku atas-Mu
Golongkanlah aku dalam kafilah syuhada yang senantiasa rindu berjumpa dengan-Mu

intanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit aqdaamakum
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keluar dari Jama'ah?

"Akh, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam da'wah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh." Begitu keluh kesah seorang mad'u kepada seorang murobbinya di suatu malam. Sang murobbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad'unya.
"lalu apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu ? " sahut sang murobbi setelah sesaat termenung.
" Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan prilaku beberapa ikhwah yang justru tidak Islami. Juga dengan organisasi dakwah yang Ana geluti; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, Ana mendingan sendiri saja." Jawab mad'u itu.
Sang murobbi termenung kembali. Tidak tampak raut terkejut dari roman di wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal. " Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah sangat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu, apa yang akan antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan?". Tanya sang murobbi dengan kiasan bermakna dalam.
Sang mad'u terdiam dan berfikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat. " Apakah antum memilih untuk terjun kelaut dan berenang sampai tujuan?". Sang murobi mencoba memberi opsi. "Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasa kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan ikan lumba-lumba . tapi itu hanya sesaat.
Berapa kekuatan antum untuk berenang hingga tujuan?. Bagaimana bila ikan hiu datang. Darimana antum mendapat makan dan minum? Bila malam datang, bagaimanan antum mengatasi hawa dingin?" serentetan pertanyaan dihamparkan dihadapan sang mad'u. Tak ayal, sang mad'u menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kadung memuncak, namun sang murobbi yang dihormati justru tidak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya.
"Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah? " Bagaimana bila ternyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu ternyata mogok? Antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak dijalan, atau mencoba memperbaikinya? . Tanya sang murobbi lagi.
Sang mad'u tetap terdiam dalam sesenggukan tangis perlahannya. Tiba-tiba ia mengangkat tangannya:"Cukup akhi, cukup. Ana sadar.. maafkan Ana…. ana akan tetap Istiqomah. Ana berdakwah bukan untuk mendapatkan medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan… " .
Biarlah yang lain dengan urusan pribadinya masing-masing. Biarlah ana tetap berjalan dalam dakwah. Dan hanya Allah saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji- Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan menjadi pelebur dosa-dosa ana". Sang mad'u berazzam dihadapan sang murobbi yang semakin dihormatinya.
Sang murobbi tersenyum "Akhi, jama'ah ini adalah jamaah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan. Tapi dibalik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki . Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan Allah untuk berdakwah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan Allah." "Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta'ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka dimata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap dakwah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka."
"Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidak-sepakatan selalu disikapi dengan jalan itu , maka kapankah dakwah ini dapat berjalan dengan baik?" sambungnya panjang lebar. "Kita bukan sekedar pengamat yang hanya bisa berkomentar. Atau hanya pandai menuding-nuding sebuah kesalahan. Kalau hanya itu, orang kafirpun bisa melakukannya. Tapi kita adalah da'i. kita adalah khalifah. Kitalah yang diserahi amanat oleh Allah untuk membenahi masalah-masalah di muka bumi. Bukan hanya mengeksposnya, yang bisa jadi justru semakin memperuncing masalah.
"Jangan sampai, kita seperti menyiram bensin ke sebuah bara api. Bara yang tadinya kecil.tak bernilai, bisa menjelma menjadi nyala api yang yang membakar apa saja. Termasuk kita sendiri!" "Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiah dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang kepada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu.
Karena peringatan selalu berguna bagi orang beriman. Bila ada isyu atau gosip tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghil antum terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan budak hina menemui kemuliaannya. "
Suasana dialog itu mulai mencair. Semakin lama, pembicaraaan melebar dengan akrabnya. Tak terasa, kokok ayam jantan memecah suasana. Sang mad'u bergegas mengambil wudhu untuk berqiyamu lail. Malam itu. Sang mad'u sibuk membangunkan mad'u yang lain dari asyik tidurnya. Malam itu sang mad'u menyadari kesalahannya. Ia bertekad untuk tetap berputar bersama jama'ah dalam mengarungi jalan dakwah. Pencerahan diperolehnya. Demikian yang kami harapkan dari antum sekalian…

… Semoga bermanfaat
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Humor dan Canda Rasulullah SAW

Beberapa riwayat humor dan canda Rasulullah saw. berikut semoga dapat menjadi inspirasi humor yang sehat, cerdas, positif dan menyegarkan.
Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah SAw, dan dia meminta agar Rasulullah SAW membantunya mencari unta untuk memindahkan barang-barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”. Sahabat bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barang ku ini?” Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta” Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi. Sanad sahih)
Seorang perempuan tua bertanya pada Rasulullah: “Ya Utusan Allah, apakah perempuan tua seperti aku layak masuk surga?” Rasulullah menjawab: “Ya Ummi, sesungguhnya di surga tidak ada perempuan tua”. Perempuan itu menangis mengingat nasibnya Kemudian Rasulullah mengutip salah satu firman Allah di surat Al Waaqi’ah ayat 35-37 “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya”. (Riwayat At Tirmidzi, hadits hasan)
Seorang sahabat bernama Zahir, dia agak lemah daya pikirannya. Namun Rasulullah mencintainya, begitu juga Zahir. Zahir ini sering menyendiri menghabiskan hari-harinya di gurun pasir. Sehingga, kata Rasulullah, “Zahir ini adalah lelaki padang pasir, dan kita semua tinggal di kotanya”. Suatu hari ketika Rasulullah sedang ke pasar, dia melihat Zahir sedang berdiri melihat barang-barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah memeluk Zahir dari belakang dengan erat. Zahir: “Heii……siapa ini?? lepaskan aku!!!”, Zahir memberontak dan menoleh ke belakang, ternyata yang memeluknya Rasulullah. Zahir-pun segera menyandarkan tubuhnya dan lebih mengeratkan pelukan Rasulullah. Rasulullah berkata: “Wahai umat manusia, siapa yang mau membeli budak ini??” Zahir: “Ya Rasulullah, aku ini tidak bernilai di pandangan mereka” Rasulullah: “Tapi di pandangan Allah, engkau sungguh bernilai Zahir. Mau dibeli Allah atau dibeli manusia?” Zahir pun makin mengeratkan tubuhnya dan merasa damai di pelukan Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad dari Anas ra)
Suatu ketika, Rasulullah saw dan para sahabat ra sedang ifthor. Hidangan pembuka puasa dengan kurma dan air putih. Dalam suasana hangat itu, Ali bin Abi Tholib ra timbul isengnya. Ali ra mengumpulkan kulit kurma-nya dan diletakkan di tempat kulit kurma Rasulullah saw. Kemudian Ali ra dengan tersipu-sipu mengatakan kalau Rasulullah saw sepertinya sangat lapar dengan adanya kulit kurma yang lebih banyak. Rasulullah saw yang sudah mengetahui keisengan Ali ra segera “membalas” Ali ra dengan mengatakan kalau yang lebih lapar sebenarnya siapa? (antara Rasulullah saw dan Ali ra). Sedangkan tumpukan kurma milik Ali ra sendiri tak bersisa. (HR. Bukhori, dhoif)
Aisyah RA berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata kepada para sahabat beliau, ”Silakan kalian berjalan duluan!” Para sahabat pun berjalan duluan semua, kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Aku pun menyambut ajakan beliau dan ternyata aku dapat mendahului beliau dalam berlari. Beberapa waktu setelah kejadian itu dalam sebuah riwayat disebutkan:”Beliau lama tidak mengajakku bepergian sampai tubuhku gemuk dan aku lupa akan kejadian itu.”-suatu ketika aku bepergian lagi bersama beliau. Beliau pun berkata kepada para sahabatnya. “Silakan kalian berjalan duluan.” Para sahabat pun kemudian berjalan lebih dulu. kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Saat itu aku sudah lupa terhadap kemenanganku pada waktu yang lalu dan kini badanku sudah gemuk. Aku berkata, “Bagaimana aku dapat mendahului engkau, wahai Rasulullah, sedangkan keadaanku seperti ini?” Beliau berkata, “Marilah kita mulai.” Aku pun melayani ajakan berlomba dan ternyata beliau mendahului aku. Beliau tertawa seraya berkata, ” Ini untuk menebus kekalahanku dalam lomba yang dulu.” (HR Ahmad dan Abi Dawud)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda kepada ‘Asiyah, “Aku tahu saat kamu senang kepadaku dan saat kamu marah kepadaku.” Aisyah bertanya, “Dari mana engkau mengetahuinya?” Beliau menjawab, ” Kalau engkau sedang senang kepadaku, engkau akan mengatakan dalam sumpahmu “Tidak demi Tuhan Muhammad” Akan tetapi jika engkau sedang marah, engkau akan bersumpah, “Tidak demi Tuhan Ibrahim!”. Aisyah pun menjawab, “Benar, tapi demi Allah, wahai Rasulullah, aku tidak akan meninggalkan, kecuali namamu saja” (HR Bukhari dan Muslim)

(1)
Suatu hari, Nu'aiman menghadiahi Nabi Muhammad SAW seguci madu. Nu'aiman menyuruh si penjual madu untuk menghantarkan seguci madu itu kepada Nabi dan berkata, "Nanti kamu minta juga uang harganya!"
Mendapatkan madu dan tagihan harganya, Nabi pun bersabda, "Ini pasti ulah Nu'aiman lagi!"
Nu'aiman pun dipanggil dan ditanya, "Kenapa kau lakukan hal ini?"
Dengan kalem Nu'aiman menjawab, "Saya ingin berbuat baik kepada Anda ya Rasulullah, tapi saya tak punya apa-apa."
Nabi pun tersenyum dan memberikan uang madu kepada si penjualnya.

(2)
“Ya rasulullah, aku ingin memberikan makanan ini untukmu.” Kata nu’aiman.
Rasulullah menerima hadiah pemberian nu’aiman.
Tak lama Si pemilik makanan meminta nu’aiman membayar harga makanan tersebut. Tetapi nu’aiman malah membawanya kehadapan Rasulullah!
“ Ya Rasulullah, hendaklah engkau membayar harga makanan tadi.” Kata nu’aiman
“Bukankah engkau telah menghadiahkan makanan itu untukku?” Tanya Rasulullah.
“Memang Ya Rasulullah,” kata nu’aiman. “tapi sebenarnya aku tidak memiliki uang untuk membayar makanan itu sedangkan aku ingin sekali menghadiahkan makanan itu untukmu Ya Rasulullah.”
Rasul tertawa mendengar ucapan nu’aiman. Sama sekali beliau tidak marah “dikerjain” nu’aiman seperti itu. Lalu beliau meminta salah seorang sahabat untuk membayar makanan “hadiah” dari nu’aiman itu.
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fadhilah Membaca Surat Al-Mulk






Banyak sekali faedah yang dapat diambil dari kegiatan kita membaca Al-Qur'an, salah satunya adalah kebiasaan membaca Surat Tabarok (Al-Mulk) - Awal Juz 29. Berikut beberapa faedah yang bisa kita ambil:
Pertama:  Memang banyak fadhilah dan keutamaan dari surat al-Mulk, diantaranya yang shohih (bisa dijadikan pegangan) adalah:
ـ(1) عن أبي هريرة، عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: سورة من القرأن، ثلاثون اية؛ تَشْفَعُ لصاحبها حتى يُغْفَرَ له: تبارك الذي بيده الملك. (رواه أبو داود واللفظ له, والترمذي وغيرهما، وصححه ابن حبان والحاكم والذهبي، وحسنه الترمذي والألباني)ـ
Dari Abu Huroiroh, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Ada surat dari Alqur’an yang terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat memberikan syafa’at bagi ‘temannya’ (yakni orang yang banyak membacanya) sehingga orang tersebut diampuni dosanya, yaitu: Surat Tabarokalladi bi yadihil mulk“. (HR. Abu Dawud dg redaksinya, diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya. Hadits ini di-shohih-kan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, dan adz-Dzahabi, sedangkan at-Tirmidzy dan Albani menghasankannya)
ـ(2) عن أنس بن مالك قال، قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: سورة من القرآن، ما هي إلا ثلاثون آية، خاصمت عن صاحبها حتى أدخلته الجنة، و هي تبارك. (رواه الطبراني في المعجم الأوسط وحسنه الألباني في صحيح الجامع)ـ
Anas bin Malik mengatakan, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam bersabda: “Ada surat dari Alqur’an, ia hanya terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat membela ‘temannya’ sehingga memasukkannya ke surga, yaitu: Surat Tabarok“. (HR. Thobaroni dalam Mu’jamul Ausath, dan dihasankan oleh Albani dalam Shohihul Jami’)
ـ(3) عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: من قرأ تبارك الذي بيده الملك كل ليلة، منعه الله عز وجل بها من عذاب القبر، وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم نسميها “المانعة”، وإنها في كتاب الله عز وجل سورة، من قرأ بها في ليلة فقد أكثر وأطاب.  (رواه النسائي واللفظ له والحاكم وقال صحيح الإسناد وحسنه الألباني)ـ
Abdulloh bin Mas’ud mengatakan: “Barangsiapa membaca surat Tabarokalladi bi yadihil mulk setiap malam, maka Alloh azza wajall menghindarkannya dari adzab kubur, dan dahulu kami (para sahabat) di saat Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- (masih hidup) menamainya “al-Mani’ah” (penghindar/penghalang). Sungguh surat tersebut ada dalam Kitabulloh, barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan” (HR. Nasa’i dengan redaksinya, diriwayatkan pula oleh al-Hakim dan ia mengatakan: sanadnya shohih, dan dihasankan oleh Albani)
ـ(4) عَنْ جَابِرٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ الم تَنْزِيلُ وَتَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ. (رواه أحمد والترمذي وغيرهما وصححه الألباني)ـ
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi -shollallohu alaihi wasalam- tidak pernah tidur (malam) sehingga ia membaca surat Alif lam mim tanzil (biasa disebut Surat as-Sajdah) dan surat Tabarokalladi bi yadihil mulk (biasa disebut surat al-Mulk). (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan yang lainnya, dihasankan oleh Albani)
ـ(5) عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أُعْطِيتُ مَكَانَ التَّوْرَاةِ السَّبْعَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ الْمَئِينَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الْإِنْجِيلِ الْمَثَانِيَ، وَفُضِّلْتُ بِالْمُفَصَّلِ. (رواه أحمد وحسنه الألباني والأرناؤوط)ـ
Dari Waatsilah ibnul Asqo’, sesungguhnya Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Aku telah dikaruniai Assab’u yang sebanding dengan kitab Taurat, aku juga diberi Alma’in yang sebanding dengan kitab Zabur, aku juga diberi Almatsani yang sebanding dengan kitab Injil, dan aku dikaruniai kelebihan dengan Almufash-shol” (HR. Ahmad, dan dihasankan oleh Albani dan Al-Arnauth).
Kedua: Fadhilah Surat Almulk bisa diraih oleh mereka yang banyak membacanya, terutama di waktu malam menjelang tidur, sebagaimana diterangkan dalam hadits no: 3 dan 4. Jadi tidak tepat kalau dikatakan bahwa keutamaan tersebut hanya khusus bagi mereka yang menghafalnya saja.
Ketiga: Waktu untuk membaca Surat Almulk ini bisa kapan saja, akan tetapi Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- biasa membacanya saat menjelang tidur malam.
Keempat: Melihat keterangan hadits-hadits di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa memperbanyak membaca Surat Almulk dapat menghindarkan seseorang dari siksa kubur dan siksa neraka.
Kelima: Perlu kami ingatkan di sini, bahwa banyak sekali hadits-hadits tentang keutamaan surat Alqur’an yang dhoif (lemah) bahkan maudhu’ (palsu). Oleh karena itu, hendaklah kita berhati-hati dalam menerima keterangan tentang keutamaan surat Alqur’an, agar kita tidak terjatuh dalam amalan bid’ah dan kepercayaan yang tak berdasar. Hendaklah kita tidak mengamalkan hadits, kecuali telah jelas keshohihannya…
Wallohu a’lam bis showab, semoga bermanfaat bagi diri ana sendiri dan para pembaca semuanya… amin…
Oleh: Abu Abdillah Addariny, di Madinah, 5 Agustus 2009
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lucifer

Lucifer adalah nama yang seringkali diberikan kepada Setan dalam keyakinan Kristen karena penafsiran tertentu atas sebuah ayat dalam Kitab Yesaya. Secara lebih khusus, diyakini bahwa inilah nama Setan sebelum ia diusir dari surga.

Dalam bahasa Latin, kata "Lucifer" yang berarti "Pembawa Cahaya" (dari lux, lucis, "cahaya", dan "ferre", "membawa"), adalah sebuah nama untuk "Bintang Fajar" (planet Venus ketika muncul pada dini hari). Versi Vulgata Alkitab dalam bahasa Lain menggunakan kata ini dua kali untuk merujuk kepada Bintang Fajar: sekali dalam 2 Petrus 1:19 untuk menerjemahkan kata bahasa Yunani "Φωσφόρος" (Fosforos), yang mempunyai arti harafiah yang persis sama dengan "Pembawa Cahaya" yang dimiliki "Lucifer" dalam bahasa Lain; dan sekali dalam Yesaya 14:12 untuk menerjemahkan "הילל" (Hêlēl), yang juga berarti "Bintang Fajar". Dalam ayat yang belakangan nama "Bintang Fajar" diberikan kepada raja Babilonia yang tirani, yang dikatakan oleh nabi akan jatuh. Ayat ini belakangan diberikan kepada raja iblis, dan dengan demikian nama "Lucifer" kemudian digunakan untuk Setan, dan dipopulerkan dalam karya-karya seperti "Inferno" oleh Dante dan Paradise Lost oleh Milton, tetapi bagi para pengguna bahasa Inggris, pengaruhnya yang terbesar disebabkan karena nama ini digunakan dalam Alkitab Versi Raja James, sementara versi-versi bahasa Inggris lainnya menerjemahkannya dengan "Bintang Fajar" atau "Bintang Siang".

Sebuah nas serupa dalam Kitab Yehezkiel 28:11-19 mengenai raja Tirus juga diberikan kepada Setan, sehingga menambahkan gambaran lain kepada gambaran Setan dan kejatuhannya yang tradisional.

Wikipedia

============================

Kitab suci al-Qur’an maupun Hadits tidak ada yang menuliskan kata “Lucifer”. Jadi, bisa dipastikan jika Islam tidak mengenal istilah “Lucifer”. Walau demikian, ada istilah dalam Islam yang mewakili semua yang ada dalam diri Lucifer, yakni Iblis. Memang, kosakata “Lucifer” sendiri berasal dari perbendaharaan kebudayaan Barat.

Kita tentu sudah mengetahui jika Iblis (berasal dari bahasa Arab “Abasa” yang memiliki arti sebagai “Pembangkang”) diciptakan Allah Shubahanahu wa Ta'ala dari zat sejenis api atau cahaya, sama dengan asal penciptaan Malaikat. Hanya saja, ketika Allah Shubahanahu wa Ta'ala memerintahkan agar semua mahluk bersujud kepada Adam 'Alaihissalam, hanya Iblis yang menolak perintah Allah Shubahanahu wa Ta'ala. Sebab itu dia dinamakan pembangkang (Abasa, Iblis). 

Allah Shubahanahu wa Ta'ala di dalam kitab suci al-Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 34 berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah” kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”

Dari ayat ini kita mengetahui jika Iblis tadinya berada di antara para malaikat, namun karena membangkang, derajatnya diturunkan sehingga dia termasuk ke dalam golongan orang-orang kafir. Dengan kata lain, orang-orang kafir yang tidak mau atau enggan menerima ketauhidan sama derajatnya dengan iblis. Naudzubillah min dzalik!

Iblis dan Lucifer memang serupa. Hanya saja, karena kekristenan yang ada sekarang banyak sekali mengadopsi ajaran paganisme Roma yang berurat-akar pada paganisme Mesir Kuno (Osirian Rite) sejak zaman Firaun dengan para pendeta Kabbalah-nya, maka sosok Lucifer juga ditempeli dengan berbagai istilah seperti The God of Light, The Fallen of Angel, dan sebagainya. Lucifer memiliki arti secara harfiah sebagai “Cahaya”, sama seperti pengertian “Illuminaty” yang juga merujuk pada Cahaya. Maria Magdalena sering juga disebut oleh kaum Yohanit sebagai The Illuminatrix, Sang Dewi Cahaya.

Sekarang ini, kelompok-kelompok Kabbalis seperti Zionis-Yahudi, Freemasonry, Templar, Rosikrusian, dan ribuan sekte kecil yang menyempal di dalam keyakinan Barat, menyatakan jika Lucifer adalah malaikat yang dianiaya Tuhan, sama seperti legenda Maria Magalena yang disebut sebagai perempuan suci yang dianiaya oleh Gereja. Ini semua berangkat dari keyakinan paganis.

Wallahu’alam bishawab
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

:::Bila di dunia ia tiada, moga di syurga ia telah menunggu::: (untuk akhwat)

oleh Nikaca Yang Berdebu pada 26 November 2010 jam 8:26





Assalamu’alaikum ukhti cantik ^_^
Bagaimana kabarnya hari ini??
semoga tetap semangat sampe akhirat ^-^

Hmmm,,, tulisan ini nika persembahkan untuk saudariku fillah yg sedang dalam masa penantiannya..
Tapi maaf maaf kate niyeee kalo bahasanya blepotan,, agak awur2an,, maklum lah,, penulis amatiran.. ^_^V

Emm,, mau dimulai darimana mau kemana ya?? (binun dot combro)

 ***

Bismillah..
Teruntuk saudariku yang sedang dalam masa penantiannya,, (menanti apaan sih??)
Menanti jodoh kamsudnya…
Resah gelisah ketika keinginan menikah telah berkobar2 (ceileh, kayak api aje yee),, tapi kemana sang pangeran pujaan hati yg dinanti2 kok ya belum datang menjemput sang bidadari yang telah lama menanti??
Dari kemaren kok dapet undangan pernikahan dari temen2,, kapan giliran ngasih undangan ya??
Mungkin pertanyaan seperti itu yang sering bersemayam dalam pikiran.. (idih, sok tahu tempe nih nika, whaa jangan2 ini curhatnya nika ya? xixixi)

“di dalam sunyi ia selalu hadir
di dalam sendiri ia selalu menyindir
kadang meronta bersama air mata
seolah tak kuasa menahan duka” *)

Banyak pertanyaan masuk, yang intinya senada dan seirama, “saya sudah ingin segera menikah, tapi kenapa jodoh belum juga datang?”

Ukhti sayang,, jodoh itu di tangan Allah, tapi jika tidak dijemput ya tetep aja di tangan Allah.
Betul tidak? (aa’ gym mode on)
Betul betul betul (ipin mode on)
^_^

Nah sekarang pertanyaannya, bagaimana cara kita menjemput si dia??

“biarlah semua mengalir
berikanlah kepada ikhtiar dan sabar untuk mengejar...” *)

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah…
ketika kau telah berazzam tentang sesuatu, selanjutnya kewajibanmu adalah bertawakkal kepada Allah…

tugas kita hanya berikhtiar, dan berdo’a…. untuk hasilnya,, serahkan semua kepada Allah..

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)

Nah nah, inget gak tuh dipilem KCB special ramadhan kemaren??
Kata bapak’e Furqon, jodoh itu rizqi. jadi barangsiapa bertaqwa kepada Allah, insya Allah, Allah akan memberinya jodoh dari arah yang tiada disangkanya. Mirip sama furqon dan qonita,, gak nyangka kan qonita berjodoh dengan furqon yang cakep, kaya, pinter, lulusan kairo, de el el. Dan gak nyangka pula furqon berjodoh dengan qonita, seorang muslimah yang cantik, hafal al-qur’an lagi… subhanallah..

Jika ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri sendiri.. bukan kah jodoh itu cerminan dari diri sendiri?? eeeeeeeits,, tapi  tunggu dulu….!!!!!!!!
Perbaiki diri niatkan karena Allah yaaaa,,, lalu serahkan semua kepadaNya..

Inget lagi nih sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang kita cinta,
 “Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya”.

Jadiiiii,, inga inga,, thing ;) “perbaiki diri karena Allah….”
Ok sista?? ^_*
Ok Ok Ok... sip sip sip ^_^

Lanjuuuuuttttt…..!!!
Ini nih resep yang sering nika dapet dari ustadz yang dulu tiap malam ahad siaran di radio kesayangan nika, “perbanyaklah silaturrahim”

Nah, bener juga tuh, perbanyak silaturrahim. Jangan2 jodoh belum kunjung datang karena gak pernah silaturrahim, Cuma merenung dalam rumah. Lhaaahhh mana iktiarnya mbak??
Siapa tau tuh jodoh kita adalah temennya temen kita, atau temennya saudara kita? Sering2 lah silaturrahim ketempat teman dan saudara. Aktifkan diri dalam organisasi2 islam, siapa tau jodohnya ada di sana. ^_^

Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : Siapa yg senang untuk dilapangkan rizki dan diakhirkan ajal (dipanjangkan umurnya) maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturrahim” [Shahihul Bukhari, Kitabul Adab, Bab Man Busitha Lahu fir Rizqi Bishilatir Rahim, no. 5985, 10/415]
Subhanallah ^_^

Ehm,,Ambil sisi positifnya ketika kita masih dalam masa penantian. (lhoh kamsudnya??)
Gini gini,
Kita kan jadi lebih banyak punya waktu luang tuh untuk bersibuk2 ria berdakwah kesana kemari sebelum dapet amanah mengurus kerjaan rumah, merawat suami dan anak.. iya gak??
Tapi bukan maksudnya setelah nikah terus ogah2an untuk berdakwah lho yaa..

Dah laaahhh daripada sibuk merenung dalam kesedihan kenapa jodoh belum kunjung datang, mari kita sibuk2 ria memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang bermanfaat!
Terus iktiar dan berdo’a… selanjutnyaaaaa bertawakkal ;)

“sabarlah menunggu
janji ALLAh kan pasti
hadir tuk datang
menjemput hatimu

sabarlah menanti
usahlah ragu
kekasihkan datang
sesuai dengan iman di hati

bila di dunia ia tiada
moga di syurga ia telah menanti
bila di dunia ia tiada
moga di syurga ia telah menunggu” *)

Emmm,, udah ahhhh…. Binun mau nulis apalagi… ^_^

Oia, sekedar mengingatkan, karena di catatan2 sebelumnya udah banyak tuh masalah pacaran, nika hanya sekedar memetik kesimpulan “nikah dulu, baru pacaran”, jadiiiii jangan pake cara pacaran yaaa untuk menikah.. pengen memiliki keluarga yang sakinah mawadah warohmah kan?? Yaaa dari cara awal juga harus yang sesuai syari’at islam dong! Ok ukhty sayang?? ;)

Banyak salah mohon maaf yaaa…
Jika ada kebaikan, semua mutlak datangnya dari Allah.. dan jika ada kesalahan itu datangnya dari diri yang masih dhaif ini.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik

Salam sayang untukmu wahai saudariku fillah ^_^

Nikaca yang Berdebu_26.11.10
===================================================
*) lirik nasyid “Menunggu di sayup rindu” – Maidany Nasheed
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

****Büät cälön süamikü***

"Teruntuk calon suamiku...
Jika Alloh mengizinkan kita bertemu kelak...Bila Alloh mewujudkan takdir pernikahan kita kelak..
Dan bila kemudian kita hidup bersama.lantas terlihat sisi salah pada diriku,semga Alloh mengkaruniakan kemampuan untuk melihat sisi baikku.
Sungguh Alloh yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan,"Dan pergauilah mereka(istrimu dengan baik).
Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka,(maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,padahal Alloh menjadikan padanya kebaikan yang banyak."(QS.An nisa:19)

Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam pun berpesan,
"Sempurnanya iman seorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya dan yang terbaik (pergaulan nya) dengan istri-istri mereka."
Jika engkau melihat kekurangan pada diriku,ingatlah kembali pesan beliau,jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuan nya pasti ada juga kelakuan lain nya yang ia suka.(HR.Muslim)

Sadarlah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya?
Bukankah engkau tau bahwa hanyalah Alloh Yang Maha Sempurna.
Bukankah kurang bijaksana bila kau menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu?
Janganlah engkau selalu mencari-cari kesalahanku,padahal aku telah taat kepadamu.

Saat diriku rela pergi bersama dirimu,kutinggalkan orang tua juga sanak saudaraku,kuingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku.
Naungilah diriku dengan kasih sayang dan senyuman darimu.
Kuingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku,ketaqwaan yang terlihat dalam keseharian mu lah yang mempesona diriku.

Bukankah sahabat Rosululloh,Ali bin Abi Tholib saat di tanya oleh seorang,"Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan,dengan siapakah aku sepatutnya menikahkan dia?
"Ali r.a pun menjawab,"kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertaqwa kepada Alloh,sebab jika laki laki itu mencintainya,maka dia akan memuliakan nya,dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya."
Kuharap engkaulah laki-laki itu duhai calon suamiku.

Saat terjadì kesalahan yang tak sengaja kulakukan,mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan.
Perbaikilah kelemahan diriku dengan lemah lembut,janganlah kasar terhadapku.

Bukankah Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada dirimu,saat muawiah bin ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggung jawab suami terhadap istri beliau menjawab,dia memberikan nya makan ketika dia makan,dia memberikannya pakaian ketika dia berpakaian."

Janganlah engkau keras terhadapku,karena Rosululloh pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.

Duhai calon suamiku....
Tahukah engkau anugerah yg engkau terima dari Alloh di akhirat kelak?
Tahukah pula engkau anugerah yang akan di berikan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka?
Renungkanlah bahwa,mereka yang berlaku adil,kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya.
mereka yang berlaku adil ketika menghukum dan adil ketika istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.(HR.Muslim)

Kudoakan bahwa engkaulah yang salah satu yang menempati singgasana tersebut,dan aku adalah permaisuri di istanamu.
Jika engkau ada waktu ajarlah diriku dengan ilmu yang telah Alloh berikan kepadamu.
Apabila engkau sibuk,maka biarkan aku menuntut ilmu namun tak akan kulupakan tanggung jawabku,sehinha kelak aku bisa menjadi sekolah buat putra putri.
Bukankah seorang ibu menjadi madrasah ilmu pertama buat putra putrinya?
Semoga engkau selalu mendampingiku,dalam mendidik putra putri kita dan bertaqwa kepada Alloh.

Ya Alloh,Engkaulah saksi ikatan hati kami,...Engkaulah yang telah menentukan hatiku jatuh pada lelaki ini,jadikanlah cintaku pada calon suamiku sebagai penambah kekuatanku untuk mencinta Mu,
Namun,kumohon pula,jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku pada Mu,hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Jika ia rindu,jadikanlah rindu syahid di jalan Mu,lebih ia rindukan daripada kerinduan nya terhadapku,jadikanlah pula kerinduan nya terhadapku tidak melupakan kerinduan nya terhadap syurgaMu.
Jika cintaku kepadanya mengalahkan cintaku kepadaMu,ingatkanlah diriku,jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cintaMu.
Ya Alloh,Engkau mengetahui bahwa hati ini telah berhimpun dalam cinta pada Mu,telah berjumpa pada taat Mu,telah bersatu dalam dakwah Mu,telah berpadu dlm membela syariat Mu.

Ya Alloh,Kokohkanlah ikatan nya,kekalkanlah cintanya.Tunjukilah jalan-jalan nya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan pada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu.
Amien Ya Robbal Alamien..

***Mencari ridho Illahi***
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jilbab Tidak Sama Dengan Krudung

Jilbab Tidak Sama Dengan Krudung

Tanya : Ustadz, apa bedanya jilbab dan kerudung?

Jawab :

Memang dalam pembicaraan sehari-hari umumnya masyarakat menganggap jilbab sama dengan kerudung. Anggapan ini kurang tepat. Jilbab tak sama dengan kerudung. Jilbab adalah busana bagian bawah (al-libas al-adna) berupa jubah, yaitu baju longgar terusan yang dipakai di atas baju rumahan (semisal daster). Sedang kerudung merupakan busana bagian atas (al-libas al-a'la) yaitu penutup kepala. (Rawwas Qal'ah Jie, Mu'jam Lughah Al-Fuqaha`, hal. 124 & 151; Ibrahim Anis dkk, Al-Mu'jam Al-Wasith, 2/279 & 529).

Jilbab dan kerudung merupakan kewajiban atas perempuan muslimah yang ditunjukkan oleh dua ayat Al-Qur`an yang berbeda. Kewajiban jilbab dasarnya surah Al-Ahzab ayat 59, sedang kewajiban kerudung (khimar) dasarnya adalah surah An-Nur ayat 31.

Mengenai jilbab, Allah SWT berfirman (artinya),"Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min,'Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' (QS Al-Ahzab : 59).

Dalam ayat ini terdapat kata jalabib yang merupakan bentuk jamak (plural) dari kata jilbab. Memang para mufassir berbeda pendapat mengenai arti jilbab ini. Imam Syaukani dalam Fathul Qadir (6/79), misalnya, menjelaskan beberapa penafsiran tentang jilbab. Imam Syaukani sendiri berpendapat jilbab adalah baju yang lebih besar daripada kerudung, dengan mengutip pendapat Al-Jauhari pengarang kamus Ash-Shihaah, bahwa jilbab adalah baju panjang dan longgar (milhafah). Ada yang berpendapat jilbab adalah semacam cadar (al-qinaa'), atau baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan (ats-tsaub alladzi yasturu jami'a badan al-mar`ah). Menurut Imam Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi (14/243), dari berbagai pendapat tersebut, yang sahih adalah pendapat terakhir, yakni jilbab adalah baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan.

Walhasil, jilbab itu bukanlah kerudung, melainkan baju panjang dan longgar (milhafah) atau baju kurung (mula`ah) yang dipakai menutupi seluruh tubuh di atas baju rumahan. Jilbab wajib diulurkan sampai bawah (bukan baju potongan), sebab hanya dengan cara inilah dapat diamalkan firman Allah (artinya) "mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Dengan baju potongan, berarti jilbab hanya menutupi sebagian tubuh, bukan seluruh tubuh. (Taqiyuddin An-Nabhani, An-Nizham al-Ijtima'i fil Islam, hal. 45-46).

Jilbab ini merupakan busana yang wajib dipakai dalam kehidupan umum, seperti di jalan atau pasar. Adapun dalam kehidupan khusus, seperti dalam rumah, jilbab tidaklah wajib. Yang wajib adalah perempuan itu menutup auratnya, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, kecuali kepada suami atau para mahramnya (lihat QS An-Nur : 31).

Sedangkan kerudung, yang bahasa Arabnya adalah khimar, Allah SWT berfirman (artinya),"…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…" (QS An-Nur : 31). Dalam ayat ini, terdapat kata khumur, yang merupakan bentuk jamak (plural) dari khimaar. Arti khimaar adalah kerudung, yaitu apa-apa yang dapat menutupi kepala (maa yughaththa bihi ar-ra`su). (Tafsir Ath-Thabari, 19/159; Ibnu Katsir, 6/46; Ibnul 'Arabi, Ahkamul Qur`an, 6/65 ).

Kesimpulannya, jilbab bukanlah kerudung, melainkan baju jubah bagi perempuan yang wajib dipakai dalam kehidupan publik. Karena itu, anggapan bahwa jilbab sama dengan kerudung merupakan salah kaprah yang seharusnya diluruskan. Wallahu a'lam.
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Istimewanya Kaum Wanita

Kaum feminis bilang susah jadi wanita ISLAM, lihat saja peraturan dibawah ini :
  1. Wanita auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki.
  2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
  3. Wanita saksinya kurang berbanding lelaki.
  4. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki.
  5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
  6. Wanita wajib taat kpd suaminya tetapi suami tak perlu taat pd isterinya.
  7. Talak terletak di tgn suami dan bukan isteri.
  8. Wanita kurang dlm beribadat karena masalah haid dan nifas yg tak ada pada lelaki.
makanya mereka nggak capek-capeknya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA ISLAM"
Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya)??
Benda yg mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan?
Itulah bandingannya dgn seorg wanita. Wanita perlu taat kpd suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita?
Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya utk isteri dan anak-anak.
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid.
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.
Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 org lelaki ini: Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana mana pintu Syurga yg disukainya cukup dgn 4 syarat saja : Sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat suaminya dan menjaga kehormatannya.
Seorg lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala org pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya ALLAH ... demikian sayangnya ALLAH pada wanita .... kan?
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kisah Penghulu Wanita Di Syurga: *Syaidatina Fatimah r.a

Assalamualikum..
ana ingn sdkt berbagi tentng Seorang sosok yg sangad ana kagumi
Beliau adalah Fatimah Az-Zahra Binti Rasulullah..
semoga bermanfaat^^

Dia membesar dalam suasana kesusahan. Bundanya pergi ketika usianya terlalu muda dan masih memerlukan kasih sayang seorang ibu. Sejak itu, dialah yang mengambil alih tugas menguruskan rumahtangga seperti memasak, mencuci, mengemas rumah dan menguruskan keperluan ayahandanya.

Di sebalik kesibukan itu, dia juga adalah seorang yang paling kuat beribadah. Keletihan yang ditanggung akibat seharian bekerja menggantikan tugas ibunya yang telah pergi itu, tidak pula menghalang Sayidatina Fatimah daripada bermunajat dan beribadah kepada Allah SWT. Malam- malam yang dilalui, diisi dengan tahajud, zikir dan siangnya pula dengan sembahyang, puasa, membaca Al Quran dan lain-lain. Setiap hari, suara halusnya mengalunkan irama Al Quran.

Di waktu umurnya mencapai 18 tahun, dia dikahwinkan dengan pemuda yang sangat miskin hidupnya. Bahkan oleh kemiskinan itu, untuk membayar mas kahwin pun suaminya tidak mampu lalu dibantu oleh Rasulullah SAW.

Setelah berkahwin kehidupannya berjalan dalam suasana yang amat sederhana, gigih dan penuh ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Digelar Singa Allah, suaminya Sayidina Ali merupakan orang kepercayaan Rasulullah SAW yang diamanahkan untuk berada di barisan hadapan dalam bala tentera Islam.
 Lalu, seringlah Sayidatina Fatimah ditinggalkan oleh suaminya yang pergi berperang untuk berbulan-bulan lamanya. Namun dia tetap redha dengan suaminya. Isteri mana yang tidak mengharapkan belaian mesra daripada seorang suami. Namun bagi Sayidatina Fatimah  r.ha, saat-saat berjauhan dengan suami adalah satu kesempatan berdampingan dengan Allah SWT untuk mencari kasih-Nya, melalui ibadah-ibadah yang dibangunkan.

Sepanjang pemergian Sayidina Ali itu, hanya anak-anak yang masih kecil menjadi temannya. Nafkah untuk dirinya dan anak-anaknya Hassan, Hussin, Muhsin, Zainab dan Umi Kalsum diusahakan sendiri. Untuk mendapatkan air, berjalanlah dia sejauh hampir dua batu dan mencedoknya dari perigi yang 40 hasta dalamnya, di tengah bahang mentari padang pasir yang terik. Kadangkala dia berlapar sepanjang hari. Sering pula dia berpuasa dan tubuhnya sangat kurus hingga menampakkan tulang di dadanya.

Pernah suatu hari, sedang dia tekun bekerja di sisi batu pengisar gandum, Rasulullah datang berkunjung ke rumahnya. Sayidatina Fatimah yang amat keletihan ketika itu lalu meceritakan keperitan hidupnya itu kepada Rasulullah SAW. Betapa dirinya teruk bekerja, mengisar tepung, mengangkat air, memasak serta melayan anak-anak. Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan kepada Sayidina Ali, kalau mungkin boleh disediakan untuknya seorang pembantu rumah. Rasulullah saw merasa belas terhadap penanggungan anakandanya itu. Namun baginda amat tahu, sesungguhnya Allah memang menghendaki kesusahan bagi hamba-Nya sewaktu di dunia untuk membeli kesenangan di akhirat. Mereka yang rela bersusah payah dengan ujian di dunia demi mengharapkan keredhaan-Nya, mereka inilah yang mendapat tempat di sisi-Nya. Lalu dipujuknya Fatimah  r.ha sambil memberikan harapan dengan janji-janji Allah. Baginda mengajarkan zikir, tahmid dan takbir yang apabila diamalkan, segala penanggungan dan bebanan hidup akan terasa ringan.

Ketaatannya kepada Sayidina Ali menyebabkan Allah SWT mengangkat darjatnya.
Sayidatina Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangan dan kemiskinan keluarga mereka. Tidak juga dia meminta-minta hingga menyusah-nyusahkan suaminya.
Dalam pada itu, kemiskinan tidak menghilang Sayidatina Fatimah untuk selalu bersedekah. Dia tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan. Dia tidak rela hidup senang dikala orang lain menderita. Bahkan dia tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberikan sesuatu meskipun dirinya sendiri sering kelaparan. Memang cocok sekali pasangan Sayidina Ali ini kerana Sayidina Ali sendiri lantaran kemurahan hatinya sehingga digelar sebagai 'Bapa kepada janda dan anak yatim' di Madinah.

Namun, pernah suatu hari, Sayidina Fatimah telah menyebabkan Sayidina Ali tersentuh hati dengan kata-katanya. Menyedari kesilapannya, Sayidatina Fatimah segera meminta maaf berulang-ulang kali. Apabila dilihatnya air muka suaminya tidak juga berubah, lalu dengan berlari-lari anak dia mengelilingi Sayidina Ali. Tujuh puluh kali dia 'tawaf' sambil merayu-rayu memohon dimaafkan. Melihatkan aksi Sayidatina Fatimah itu, tersenyumlah Sayidina Ali lantas memaafkan isterinya itu.

"Wahai Fatimah, kalaulah dikala itu engkau mati sedang Ali tidak memaafkanmu, nescaya aku tidak akan menyembahyangkan jenazahmu,"
Rasulullah SAW memberi amaran kepada puterinya itu apabila perkara itu sampai ke pengetahuan baginda.

Begitu sekali kedudukan seorang suami yang ditetapkan Allah SWT sebagai pemimpin bagi seorang isteri. Betapa seorang isteri itu perlu berhati-hati dan sangat berhalus di saat berdepan dengan suami. Apa yang dilakukan Sayidina Fatimah itu bukanlah disengajakan. Apalagi, bukan juga dia merungut-rungut, marah-marah, meninggi suara, bermasam muka, merajuk atau  lain-lain karenah yang menyusahkan Sayidina Ali  k.w. Pun Rasulullah SAW berkata begitu terhadapnya.

Semasa perang Uhud, Sayidatina Fatimah telah turut sama merawat luka Rasulullah. Dia juga turut bersama Rasulullah semasa peristiwa penawanan Kota Makkah dan ketika ayahandanya mengerjakan 'Haji Wida' pada akhir tahun 11 Hijrah. Dalam perjalanan haji terakhir ini Rasulullah SAW telah jatuh sakit. Sayidatina Fatimah tetap di sisi ayahandanya. Ketika itu Rasulullah membisikkan sesuatu ke telinga Fatimah  r.ha yang membuatkannya menangis, kemudian Nabi SAW membisikkan sesuatu lagi yang membuatkannya tersenyum.

Dia menangis kerana ayahandanya telah membisikkan kepadanya berita  kematian  baginda. Namun, sewaktu ayahandanya menyatakan bahawa dialah orang pertama yang akan berkumpul dengan baginda di alam baqa', gembiralah hatinya. Sayidatina Fatimah meninggal dunia enam bulan setelah kewafatan Nabi SAW, dalam usia 28 tahun dan dimakamkan di Perkuburan Baqi', Madinah.  

Begitu sekali wanita yang utama, agung dan namanya harum tercatat dalam  al-Quran, disusah-susahkan hidupnya oleh Allah SWT. Sengaja dibuat begitu oleh Allah kerana Dia tahu bahawa dengan kesusahan itu, hamba-Nya akan lebih hampir kepada-Nya. Begitulah juga dengan kehidupan wanita-wanita agung yang lain. Mereka tidak sempat berlaku sombong serta membangga diri atau bersenang-senang. Sebaliknya, dengan kesusahan-kesusahan itulah mereka dididik oleh Allah untuk sentiasa merasa sabar, redha, takut dengan dosa,  tawadhuk (merendah diri), tawakkal dan lain-lain. Ujian-ujian itulah yang sangat mendidik mereka agar bertaqwa kepada Allah SWT. Justeru, wanita yang berjaya di dunia dan di akhirat adalah wanita yang hatinya dekat dengan Allah, merasa terhibur dalam melakukan ketaatan terhadap-Nya, dan amat  bersungguh-sungguh menjauhi larangan-Nya, biarpun diri mereka menderita . 

»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MALU, ANTARA IMAN DAN KESOMBONGAN

Sahabatku, "Rasa malu adalah sebagian dari iman". Kalimat ini adalah sebagian dari sabda Nabi SAW. Namun terkadang kita mungkin sering salah dalam mengartikan dan menempatkan perasaan malu kepada keadaan yang sebenarnya. Sebagai contoh kita  merasa malu saat harus mengenakan pakaian yang tidak bermerek, kendaraan tempo dulu, Handphone jadul, dan seabreg perangkat lainnya atau yang ketinggalan zaman. Tetapi pernahkah kita bertanya kepada hati kecil kita, apakah ini rasa malu yang dimaksud oleh Rasulullah SAW ?

Padahal sesungguhnya rasa malu yang kita rasakan saat ini bukanlah malu yang diinginkan Rasulullah, tetapi rasa malu yang kita rasakan adalah suatu kesombongan dan ketakaburan. Kita selalu ingin dan harus dianggap berkelas dan tampil lux, selalu berkeinginan dianggap sebagai orang yang lebih dan memiliki keistimewaan diatas orang lain. Hal ini adalah kesombongan dan bukan malu yang diinginkan oleh Rasulullah SAW.

Sahabatku, malu yang disabdakan Rasulullah SAW adalah “Istahyu minallahi haqqol hayaa, yang mengandung makna "Malulah engkau kepada Allah, dengan malu yang sesungguhnya". Kemudian para sahabat mengatakan, "Kami semua juga malu, Ya Rasulullah". Sepertinya apa yang di fahami sahabat Rasulullah SAW sama  seperti yang pernah kita fahami, yaitu malu karena makan sederhana, malu punya pekerjaan sederhana.

Dikatakan oleh Rasulullah, Laisa dzaalikum, " Bukan itu yang namanya malu ". Kemudian Rasululullah menjelaskan, "Sesungguhnya rasa malu itu ( yang merupakan sebagian dari iman ) adalah; Pertama, yaitu jika engkau menjaga kepalamu dan apa yang  dikandungnya". Artinya menjaga mata, menjaga lidah, dan telinga. Kemudian yang kedua, "Jika engkau menjaga perutmu dan apa yang disekitarnya". Artinya menjaga apa yang akan masuk ke dalam perut kita dan menjaga apa yang disekitar perut, yaitu kemaluan kita dari melakukan sesuatu yang keji.

Dari sini kita bisa pahami bahwa malu yang dimaksudkan Rasulullah SAW itu bukan malu dipandang orang, tetapi malu dipandang oleh Allah Swt. Apakah yang kita lakukan saat ini, Allah Ridho atau tidak ? Apakah Allah Cinta atau tidak ? Itulah malu yang sesungguhnya.

Dan saat inilah waktunya kita untuk koreksi diri ! Malu yang didalam diri kita itu malu yang seperti apa ? Jangan-jangan malu kita adalah kesombongan yang justru akan menjerumuskan kita kedalam kehinaan.

Sahabatku, oleh karena itu mari kita pupuk dan tumbuh suburkan malu kita kepada Allah. Jikalau memang kita harus malu kepada sesama manusia, hal itupun boleh maka sebatas itu tidak menjadikan Allah SWT murka. Hilangkan gengsi, hilangkan pamer, hilangkan hidup 'wah' karena itu semua adalah kesombongan yang menghantar kepada kerakusan, dan kerakusan akan menghadirkan kejahatan.

Maka, hiduplah secara sederhana, karena orang yang senantiasa berpegang kepada kesederhanaan, ia akan dapat menerima apa adanya dan mudah untuk mensyukuri nikmat Allah SWT.

Sahabatku. Mencari Pekerjaan itu yang penting halal, bukan yang penting banyak. Memakai Baju itu yang penting menutup aurat, bukan yang penting Glamour . Rumah itu yang penting bisa menjaga keluarga, bukan yang penting Megah. Ini adalah kunci keselamatan. Sebaliknya, orang yang hanya mementingkan kemewahan cenderung memaksakan diri, meskipun pendapatannya terbatas ia harus membeli baju yang mahal, rumah yang megah, dan kendaraan yang mewah, maka secara otomatis ia akan mudah terjerumus untuk mengambil tindakan  yang tidak diridhoi oleh Allah SWT . Itulah hilangnya rasa malu. Sungguh malu adalah benteng keselamatan kita.
Wallahu a'lam bissawab.
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Seorang Wanita Penyejuk Hati

Kiranya wanita seperti apakah yang dapat mengimbangi berbagai aspek kehidupannya?
yang bukan saja elok di pandang karena kebersihannya, melainkan mampu membuat orang
lain tersenyum karena keindahan budi pekerti yang terpancar melalui wajah dan bening tatapannya.

Wanita ideal bukanlah wanita yang sempurna dalam segala aspek (fisik , mental/emosi, spiritual),
melainkan ramuan yang sedap dari aspek-aspek tersebut.

Bukan wanita yang sangat cantik, akan tetapi yang kecantikannya elok di pandang ;
yang pandai menjaga kebersihan tubuhnya; yang tahu menempatkan mode pada dirinya;
yang bukan untuk menghamburkan banyak uang untuk kecantikannya, tetapi dengan kesederhanaan
selalu tampak rapi dan cantik di mana saja dan kapan saja serta pintar membawa diri;
dan bukan pula yang teramat cerdas, melainkan yang pandai menggunakan kecerdasannya.

Wanita-wanita, tak kan pernah habis untuk dibahas. Wanita merupakan subyek yang
selalu menarik untuk di perbincangkan, baik dalam nyata dan kehidupan sehari-hari,
tak ada habisnya dan tidak akan habis lekang sepanjang jaman.

Wanita sebagai pusat kehidupan di dunia, karena salah satu kebesaran Allah hanya
dititipkan kepada wanita, yakni melahirkan generasi penerus. Maka membicarakan wanita
layak yang di idamkan oleh pria untuk di jadikan istri, oleh orangtua untuk dimiliki
sebagai anak, oleh mertua untuk dijadikan menantu, oleh saudara-saudara kita untuk dijadikan panutan,
oleh masyarakat untuk dijadikan pondasi kelahiran yang mempunyai generasi yang tangguh iman dan akhlaknya.

Wanita seperti apakah yang dapat mendatangkan tenang dan bahagia pada diri suaminya;
yang taat dan bisa tetap beribadah kepada Tuhannya; yang melahirkan, mendidik serta sanggup
membesarkan anak-anak yang dipersiapkan membangun bangsa dan negara.

Siapkah kita untuk menjadi Wanita Penyejuk Hati? :)

Jika pertanyaan itu ditujukan kepadaku, maka ku akan menjawab :
Siap ataupun tidak siap...., Aku harus menjadi Wanita Penyejuk Hati.... :)
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HIKMAH SAKIT BAGI SEORANG MUKMIN

Rasulullah  pernah mengatakan,“Aku mengagumi seorang mukmin karena selalu ada kebaikan dalam setiap urusannya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur (kepada Allah) sehingga di dalamnya ada kebaikan. Jika ditimpa musibah, ia berserah diri (dan menjalankannya dengan sabar) bahwa di dalamnya ada kebaikan pula.” (HR Muslim)
Nah …Itulah gambaran seorang mukmin. Setiap aktivitas dalam hidupnya  selalu mendatangkan kebaikan. Dalam hadits itu rasulullah menjelaskan dua keadaan yang ada dalam diri manusia yaitu kesenangan dan kesedihan. Dua keadaan itu dapat membedakan mana yang termasuk orang mukmin dan orang yang tidak beriman . Mukmin selalu besyukur ketika mendapatkan kesenangan dan selalu bersabar ketika mendapatkan musibah.
Syukur ketika mendapatkan kebaikan/kesenangan adalah sesuatu mudah untuk dilakukan  tetapi sabar ketika mendapatkan musibah adalah sesuatu sangat sulit untuk dilakukan. Hal itulah yang akan membedakan tingkat keimanan seseorang. Semakin besar  ujian yang diterima dan dia dapat bersabar maka semakin tinggi  pela derajat seseorang.

Salah satu ujian kesabaran bagi seorang muslim adalah sakit. Sakit bagi seorang memiki banyak hikmah, diantaranya:
1. Sakit adalah penggugur dosa-dosa hamba-Nya. Penyakit yang diderita seorang hamba menjadi sebab diampuninya dosa yang telah dilakukan termasuk dosa-dosa setiap anggota tubuh. Rasulullah Saw bersabda, “Setiap getaran pembuluh darah dan mata adalah karena dosa. Sedangkan yang dihilangkan Allah dari perbuatan itu lebih banyak lagi.”
(HR. Tabrani).

2. Orang sakit yang mau bersabar akan mendapatkan pahala dan ditulis untuknya bermacam-macam kebaikan dan ditinggikan derajatnya. Rasulullah Muhammad Saw bersabda, “Tiadalah tertusuk duri atau benda yang lebih kecil dari itu pada seorang Muslim, kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajat dan dihapuskan untuknya satu kesalahan.” (HR. Muslim dari Aisyah ra).
3. Sebagai timbal baliknya, ia akan selamat dari siksa neraka. “Aisyah Ummul Mukminin menerangkan sabda Rasulullah Saw bahwasannya sakit karena demam itu akan menghindarkan orang Mukmin dari siksa api neraka.” (HR. Al-Bazzar)

4. Selalu ingat pada Allah. Dalam kondisi sakit akan membuat orang merasa benar-benar lemah, tidak berdaya sehingga ia akan bersungguh-sungguh memohon perlindungan kepada Allah Swt., Dzat yang mungkin telah ia lalaikan selama ini. Kepasrahan ini pula yang menuntunnya untuk bertobat.
5. Selalu mengingat nikmat Allah. Sakit membuat orang tahu manfaat sehat. Tidak jarang orang merasakan nikmat justru ketika sakit. Begitu banyak nikmat Allah yang selama ini lalai untuk ia syukuri. Bagi orang yang banyak bersyukur dalam sakit, ia akan memperoleh nikmat.
6. Pembersihan hati dari penyakit. Pendapat Ibnu Qayyim, “Kalau manusia itu tidak pernah mendapat cobaan dengan sakit dan pedih, maka ia akan menjadi manusia ujub dan takabur. Hatinya menjadi kasar dan jiwanya beku. Karenanya, musibah dalam bentuk apapun adalah rahmat Allah yang disiramkan kepadanya. Akan membersihkan karatan jiwanya dan menyucikan ibadahnya. Itulah obat dan penawar kehidupan yang diberikan Allah untuk setiap orang beriman. Ketika ia menjadi bersih dan suci karena penyakitnya, maka martabatnya diangkat dan jiwanya dimuliakan. Pahalanya pun berlimpah-limpah apabila penyakit yang menimpa dirinya diterimanya dengan sabar dan ridha.”
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari hadits di atas dan bisa menjadi seorang muslim yang baik.

»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apalah artinya cinta

Apalah artinya cinta, jika membuat Allah marah
Apalah artinya cinta, jika semakin merusak ukhuwah
Apalah artinya cinta, jika dapat menistakan dakwah
Apalah artinya cinta, jika menyebabkan khianat atas amanah

Akhi wa ukhti, cinta bisa datang dan pergi, tapi Allah Maha Teliti
 Akhi wa ukhti, cinta bisa datang dan pergi, tapi ukhuwah selalu di hati
Akhi wa ukhti, cinta bisa datang dan pergi, tapi dakwah tak kan pernah henti
Akhi wa ukhti, cinta bisa datang dan pergi, tapi dosa khianat di bawa mati

Maka
Jangan murkai cinta
Jangan rusak cinta
Jangan nistakan cinta
Jangan khianati cinta

Adam terusir dari surga karena mengkhianati cinta
Diterima tobatnya pun karena Allah yang Maha Cinta
Aktivis dakwah adalah penerus Nabi yang menyebarkan cinta
Maka jangan sampai kita terusir kedua kalinya dari surga karena cinta

Islam adalah agama yang mudah
Jika mampu, hendaklah menikah
Jika tidak mampu,kerjakanlah shaum sunnah
Perintahnya sangat jelas, janganlah dekati zinah

Teruntuk mereka yang menderita karena cinta
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

FAKTOR-FAKTOR PERUSAK PAHALA KEBAJIKAN

1. Murtad

    "Barngsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lali dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalanya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mreka kekal didalamnya" (QS.Al-Baqarah:217)



2. Syirik Besar

   "Dan telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi2) sebelummu, jika kamu menyekutukan  (Tuhan),niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu trmasuk orang2 yang merugi" (QS Az-Zumar: 65) 



3.Mengingkari ayat2 Allah dan membunuh nabi atau da'i

 " Sesungguhnya orang2 y kafir kpd Ayat2 Allah dan mmbunuh para nabi yang memang tdk dibenarkan,dan mmbunuh org2 y mnyuruh brbuat adil maka gembirakan mereka dgn siksa y pedih.Mereka itulah org2 y lenyap (pahala) amal2y ddunia dan akhirat, dan mereka sekali2 tdk mmperoleh penolong" (QS Al-Imran: 21-22) 





4.Mengingkari Al-qu'an dan hari kiamat

  "Katakan 'Apakah kami akan beritahukanmu tntg org2 y pling mrugi prbuatanya? Yaitu org2 y tlah sia2 prbuatanya dlm khdpan dunia ini, sdngkan mreka mnyangka berbuat sebaik2y.Mereka itu org2 y kufur thd ayat2 Tuhan dan (kufur thd) perjumpaan dgn-Nya maka hapuslah amalan2 mreka dan Kami tdk mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mreka pd hari kiamat" (QS Al-Kahfi: 103-105) 





5.Manghalangi  manusia dari jalan-Nya

  "Sesungguhnya org2 kafir dan mnghalangi manusia dari jalan Allah serta memusuhi Rasul setelah petunjuk itu jelas bg mereka,sdktpun mereka tdk dpt mmberi bahaya kepada Allah.Dan Allah akan mnghapuskan pahala amal2 mereka" (QS Muhammad: 32) 





6. Mengeraskan suara

   "Hai org2 y beriman, jgnlah kalian meninggikan melebihi suara Nabi, dan jgnlah kalian brkata kpdnya dgn suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kalian thd sebagian y lain, supaya (pahala) amalan kalian tdk trhpus tnp kalian sadari" (QS Al-Hujurat: 2) 





7.Munafik dan mementingkan khdpan dunia

   "Sesungguhnya Allah mngetahui org2 y mnghalang2i di antara kamu dan org2 y brkata kpd saudara2nya, "bergabunglah dgn kami".Dan mreka tdk mndatangi peperangan mlainkn sbntar.Mereka pelit thdmu,apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lhat mreka memandangmu dgn mata trbalik2 seperti org y pingsan krn akan mati, dan bila ktakutan tlah hilang,mereka mncacimu dgn lidah y tajam, sedang mreka bakhil untuk brbuat kbaikan. mreka it tdk beriman,maka Allah mnghapus (pahala) amalnya.Dan y demikian it mudah bg Allah" (QS.Al-Ahzab: 18-19) 





8. Membenci risalah yang di bawa Rasulullah saw

   "Dan org2 y kafir, maka celakalah mreka dan Allah mnghapus amal2 mreka. Yang demikian it adlh karena mereka benci kpd apa y dturunkan Allah (Al-Qur'an) lalu Allah mnghapus (pahala2) amal2 mereka"  (QS Muhammad: 8-9) 



Bersambung........
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS